6 Update Perang Rusia-Ukraina, Putin Temui Erdogan
Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia dan Ukraina masih berlangsung dan kini telah memasuki hari ke-163. Meski begitu, di tengah saling gempur, kedua negara ini telah menandatangani perjanjian terpisah sehingga ekspor gandum dan biji-bijian dari Ukraina kembali berlayar.
Berikut perkembangan terbaru terkait perang Rusia dan Ukraina, dikutip dari The Guardian, Jumat (5/8/2022).
1. Ekspor Gandum Berjalan
Tiga kapal yang membawa hampir 60.000 ton biji-bijian telah meninggalkan pelabuhan Laut Hitam Ukraina dan masing-masing dalam perjalanan ke Inggris, Irlandia, dan Turki.
Oleksandr Kubrakov, Menteri Infrastruktur Ukraina, mengatakan dia berencana untuk memastikan pelabuhan memiliki kemampuan untuk menangani lebih dari 100 kapal per bulan.
2. Zelensky Protes
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengkritik laporan Amnesty International yang menyebut taktik pasukan Ukraina membahayakan warga sipil dengan menggunakan beberapa sekolah dan rumah sakit sebagai pangkalan
Zelenskiy mengatakan laporan itu "tidak dapat ditoleransi" karena "tidak ada kondisi di mana setiap serangan Rusia ke Ukraina dapat dibenarkan".
3. Pembangkit Nuklir
Kementerian pertahanan Inggris telah menyuarakan keprihatinan tentang keamanan dan keselamatan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang berada di bawah kendali Rusia.
Dikatakan Rusia telah menggunakan unit artileri yang berbasis di daerah-daerah ini untuk menargetkan wilayah Ukraina di tepi barat sungai Dnipro. Namun, pihak Rusia sendiri menolak klaim tersebut.
4. Putin Bertemu Erdogan
Vladimir Putin dan Tayyip Erdogan dijadwalkan bertemu hari ini di resor Laut Hitam Sochi. Pembicaraan antara presiden Rusia dan Turki diperkirakan akan fokus pada Suriah, Ukraina dan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir Rusia di Turki selatan.
5. Pasukan untuk Ukraina
Kanada mengirim hingga 225 angkatan bersenjata Kanada ke Inggris untuk memulai kembali pelatihan rekrutmen militer Ukraina, menurut pengumuman menteri pertahanan Kanada. Sejak 2015, Kanada telah melatih 33.000 personel militer dan keamanan Ukraina tetapi pada Februari menghentikan aspek pelatihan.
6. Bukti Palsu
Seorang pejabat Amerika Serikat menuduh Moskow mempersiapkan untuk menanam bukti palsu agar terlihat seperti pembunuhan massal tahanan Ukraina dalam serangan terhadap penjara yang dikendalikan Rusia belum lama ini.
Pekan lalu, Kyiv dan Moskow memang saling menyalahkan atas serangan terhadap penjara di Olenivka di timur Ukraina yang saat ini dikuasai Kremlin.
(tfa/luc)