Nah Loh! Ternyata Banyak Peternak Ayam Mandiri Yang Tiarap

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Jumat, 05/08/2022 17:35 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah peternak ayam mandiri dilaporkan kian berkurang dari tahun ke tahun. Dari sebelumnya mencapai 2,5 juta peternak, namun saat ini hanya ratusan ribu. Sekretaris Jenderal Gabungan Asosiasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Sugeng Wahyudi mengatakan, seharusnya pemerintah bisa lebih memerhatikan nasib para peternak sebelum jumlahnya kian menyusut.

"Ada yang memang gulung tikar tapi banyak mengurangi populasi. Tadinya 100 ribu ekor jadi 60-70 ribu. Nggak maksud mengurangi, tapi keadaan memaksa untuk berkurang. Dari tahun ke tahun berkurang, baik jumlah dan penguasaan. Mestinya pemerintah juga harus melihat dari sisi itu," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (5/8/22).

Masuknya perusahaan peternakan ayam integrator bermodal besar membuat peternak rakyat sulit bersaing dan akhirnya kolaps.


Perusahaan peternakan integrator merujuk pada perusahaan besar yang menguasai industri perunggasan dari hulu sampai hilir seperti DOC (Day Old Chick), pakan, vaksin, peternakan budidaya, pemotongan, sampai olahan.

Diizinkannya perusahaan integrator masuk ke budidaya unggas setelah pemerintah mencabut UU Nomor 6 Tahun 1967, yang digantikan dengan UU Nomor 18 Tahun 2009 di era Menteri Pertanian Suswono.

"Padahal amanat UU yang kecil-kecil harus difasilitasi untuk hidup berprofesi sebagai peternak. Sekarang penguasaan 10-15% sudah bagus. Dulu tahun 2000 saya masuk, 90% peternak itu mandiri. Artinya ada kerja sama horizontal perusahaan dengan peternak. Sekarang dibalik. Penguasaan mereka yang besar-besar korporat, hanya 10% peternak mandiri," ujar Sugeng.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: KEK Jadi Kunci Pertumbuhan, Aturan Harus Ikuti Potensi Daerah