
Luhut: RI Akan Jadi Produsen Baterai Lithium Terbesar Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia pada tahun 2024 akan mulai memproduksi baterai lithium untuk digunakan pada kendaraan listrik. Adapun bahan baku baterai lithium itu akan berasal dari Indonesia sendiri yakni nikel.
Seperti yang diketahui sejak tahun 2017 Indonesia resmi memberhentikan ekspor ore nikel. Pemerintah memilih untuk mengembangkan hilirisasi nikel melalui pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri. Supaya ekspor hasil nikel memiliki nilai jual yang tinggi.
Nah, termasuk nikel di dalamnya adalah untuk bahan baku baterai lithium. "Dulu kita ekspor ore nikel, tahun 2024 kita akan mulai memproduksi lithium baterai MNC 811 (lewat nikel ore). 2027 kita akan menjadi produsen lithium baterai yang pertama atau ke dua di dunia," ungkap Luhut dalam acara Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) di Sentul Internasional Convention Center seperti disiarkan dalam akun YouTube PPAD TNI, Jumat (5/8/2022)
Kelak, jika Indonesia menjadi produsen terbesar baterai lithium, maka kendaraan listrik di tanah air akan semakin berkembang. Dengan semaraknya kendaraan listrik, kata Luhut, akan mengurangi penggunaan energi yang berbasis impor.
Di samping itu, Luhut juga menjelaskan bahwa sejak ekspor ore nikel disetop. nilai ekspor dari komoditas pertambangan ini melejit sangat tinggi. Contohnya., ekspor pada tahun 2015 yang hanya mencapai US$ 1,1 miliar naik menjadi US$ 21 miliar pada tahun 2021.
"Tahun ini ekspornya akan mendekati US$ 30 miliar. Dampak hilirisasi atas kebijakan Presiden RI (Jokowi) sangat besar pada ekonomi kita," ungkap Luhut.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Tanya Intelijen Kapan Rusia-Ukraina Damai? Ini Jawabnya
