
Resmi Kerja Lagi, Ini Tampilan Perdana Luhut di Depan Publik

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya tampil dan bicara perdana di hadapan publik sebagai Menko Marves, setelah dirinya dirawat di Rumah Sakit di Singapura sejak awal Oktober 2023 lalu.
Tampil dengan berbalut kemeja berwarna putih, eks Jenderal Kopassus berdarah Batak ini terlihat lebih nampak sehat meski tidak sebugar sebelum jatuh sakit. Yang menarik, Luhut kembali tampil dengan gaya rambut berwarna hitam.
Sebelumnya, beredar foto Luhut mengenakan kaos panjang berwarna abu dengan rambut yang memutih saat menerima kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di RS Singapura.
Adapun, agenda perdana yang dikerjakan Luhut yakni mengevaluasi Kinerja Kemenko Marves 2023 Menuju Indonesia Emas 2045.
Ia ditemani oleh beberapa pembantunya, seperti Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Jodi Mahardi, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Firman Hidayat, dan beberapa deputi lainnya.
Luhut menyebut, telah berbicara dengan Presiden Jokowi terkait aktifnya kembali dia menjadi Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi. Meski begitu, Luhut mengaku tidak akan bekerja seaktif seperti sebelumnya karena masih dalam masa pemulihan.
"Sampai lima bulan ke depan karena memerlukan recovery yang utuh tapi tim saya karena tim anak muda seperti Rachmat, Firman, Seto, Ibu Nani dan sebagainya ini menurut saya model yang perlu kita buat bahwa Indonesia ke depan lebih hebat lagi," kata Luhut dalam Konferensi Pers Program Kerja Kemenko Marves Tahun 2023 beserta Capaian dan Hasil Evaluasinya secara online, Jumat (22/12/2023).
Menurut Luhut, selama berada di Bali dia mendapat arahan dari Presiden Jokowi mengenai rencana memuluskan visi Indonesia Emas 2045 melalui transisi kepemimpinan.
Adapun dalam arahan tersebut, Jokowi berencana mengenalkan para pimpinan negara kepada penerusnya kelak. Niat Jokowi ini dilakukan untuk memuluskan proses transisi pemerintahan Indonesia selepas dirinya lengser.
"Pak Luhut nanti kalau ada Presiden terpilih saya akan mengenalkan ke teman saya kepala negara yang Beliau sebutkan dan tujuan saya supaya proses transisi atau serah terima berjalan smooth dan tidak menunggu lama untuk bisa bekerja," katanya.
Luhut menilai, dengan transisi kepemimpinan yang berjalan lancar, maka akan mempermudah pemerintahan selanjutnya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Adapun untuk mencapai target pada visi Indonesia Emas 2045, pertumbuhan ekonomi setidaknya harus dijaga pada kisaran 6% per tahun.
"Kalau kita tidak income tinggi kita harus tumbuh 6%, kita sekarang ini 5%. Menurut pengalaman kami selama 10 tahun, saya sebagai kepala Staf Presiden waktu pak Jokowi masuk dan saya mengalami itu ada Covid lagi jadi kita kehilangan waktu 3 tahun," ujarnya.
Di dalam konferensi pers tersebut, tak lupa Luhut juga menyampaikan pesan khusus kepada calon-calon presiden yang berpartisipasi dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029. Dia bercerita pengalaman sebelumnya membantu presiden sebelum Jokowi. Tidak semua perintah berjalan baik.
Sebab, peraturan-peraturan yang dibuat dulu, tidak disertai kesadaran bahwa banyak perkembangan yang membuat peraturan itu sudah tidak bisa relevan lagi. Nah untuk melakukan perubahan peraturan itu, bukan hal gampang karena sampai pada level undang-undang.
"Jadi saya ingin sampaikan kepada masyarakat luas dan calon-calon presiden yang akan datang atau pemimpin-pemimpin yang akan datang, kita menghadapi masalah yang kompleks dan kita harus kompak untuk itu," ujar Luhut.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Menko Luhut Binsar Pandjaitan Dirawat di Singapura