Gegara China Vs Taiwan, Sejumlah Maskapai Ubah Jadwal Terbang
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan yang terjadi antara China dan Taiwan telah mengganggu aktivitas di sekitar wilayah tersebut.
Pasalnya, China telah mengerahkan militernya untuk melakukan latihan besar-besaran mengelilingi Taiwan. Hal itu dilakukan usai kunjungan kontroversial Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan yang memancing kemarahan beijing.
Salah satu yang terdampak adalah jadwal penerbangan komersial.
Beberapa maskapai penerbangan telah membatalkan penerbangan ke Taipei dan mengalihkan rute lainnya menggunakan wilayah udara terdekat yang telah ditutup untuk lalu lintas sipil selama latihan militer China.
Wilayah udara yang terlibat relatif kecil, tetapi gangguan tersebut menghambat perjalanan antara Asia Tenggara dan Asia Timur Laut.
Berdasarkan laporan Reuters yang dikutip The Guardian, Jumat (5/6/2022), Korean Air Lines Co Ltd mengatakan telah membatalkan penerbangan antara Seoul dan Taipei pada hari Jumat dan Sabtu, dan akan menunda penerbangan pada hari Minggu karena latihan tersebut.
Hal sama juga dilakukan Singapore Airlines Ltd yang mengatakan telah membatalkan penerbangan Jumat antara Singapura dan Taipei karena "pembatasan wilayah udara yang berkembang" dan akan terus memantau situasi jika diperlukan lebih banyak penyesuaian.
Sementara itu, ANA Holdings Inc Jepang dan Japan Airlines Co Ltd masih mengoperasikan penerbangan ke Taipei seperti biasa, kata juru bicara maskapai, tetapi menghindari wilayah udara yang terkena dampak pada penerbangan tersebut, serta pada rute ke Hong Kong dan Asia Tenggara.
Cathay Pacific Airways Ltd Hong Kong mengatakan pada hari Kamis bahwa penerbangannya menghindari zona wilayah udara yang ditentukan di sekitar Taiwan. Alhasil, waktu terbang untuk sejumlah rute akan lebih panjang.
Adapun, layanan pelacakan penerbangan FlightRadar24 menunjukkan maskapai Taiwan China Airlines Ltd dan EVA Airways Corp masih terbang ke dan dari pulau itu pada Jumat pagi, begitu juga Philippine Airlines dan operator kargo FedEx Corp dan United Parcel Service Inc, meskipun menghindari daerah yang terkena dampak latihan militer.
Sementara itu, Emirates masih dijadwalkan terbang ke Taipei pada hari Jumat, menurut situs web-nya.
OPSGROUP, sebuah koperasi industri penerbangan yang berbagi informasi tentang risiko penerbangan, mengatakan latihan militer China akan memengaruhi rute utama antara Asia Tenggara dan Asia Timur Laut. Hal tersebut akan memaksa sejumlah maskapai mengatur ulang rutenya sehingga waktu perjalanan akan lebih lama.
(luc/luc)