Internasional

Zelensky Jijik ke Eks Pemimpin Eropa Ini, Kerja buat Rusia?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
04 August 2022 22:00
TOPSHOT - Ukrainian President Volodymyr Zelensky (C) speaks to media in the town of Bucha, northwest of the Ukrainian capital Kyiv, on April 4, 2022. - Ukraine's President Volodymyr Zelensky said on April 3, 2022 the Russian leadership was responsible for civilian killings in Bucha, outside Kyiv, where bodies were found lying in the street after the town was retaken by the Ukrainian army. (Photo by RONALDO SCHEMIDT / AFP) (Photo by RONALDO SCHEMIDT/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/RONALDO SCHEMIDT

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan jijik ada mantan pemimpin negara Eropa yang bekerja untuk Rusia. Ucapan ini diyakini ditunjukkan bagi mantan kanselir Jerman Gerhard Schroeder yang menyerukan negosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Sungguh menjijikkan saat mantan negara kuat dengan nilai-nilai Eropa bekerja untuk Rusia, yang berjuang melawan nilai-nilai ini," kata Zelensky dikutip dari AFP, Kamis (4/8/2022).

Sebelumnya, Schroeder meminta untuk bernegosiasi dengan Putin. Serta mengatakan Kremlin ingin berunding untuk penyelesaian.

"Kabar baiknya adalah Kremlin menginginkan penyelesaian yang dirundingkan," kata pendahulu Angela Markel itu.

Sebenarnya kanselir yang bertugas 1998-2005 juga mengutuk serangan tersebut. Namun tetap mendorong untuk melakukan dialog dengan Rusia.

Pria berusia 78 tahun itu juga mengatakan Berlin sebaiknya mempertimbangkan kembali posisinya dalam pipa gas Nord Stream 2. Pipa tersebut telah selesai dibangun namun diblokir oleh pemerintah Jerman jelang perang Rusia ke Ukraina.

Serangan ke Ukraina juga membuat publik menekan Schroeder untuk menjauhi Putin. Selain juga memutuskan hubungannya dengan raksasa energi Rusia.

Salah satu desakan itu berasal dari Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang berasal dari partai yang sama dengan Schroeder yakni Partai Sosial Demokrat. Dia berulang kali mengingatkan untuk melepaskan pekerjaannya di Rusia.

Parlemen Jerman telah menghentikan tunjangan termasuk kantor dan staf yang dibayar untuk Schroeder pada bulan Mei. Fasilitas tersebut diberikan pada mantan kanselir.


(npb/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Presiden Zelensky: Saatnya Ukraina Negosiasi dengan Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular