Perusahaan Migas Eropa Tertarik Masuk Proyek Gas IDD

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
04 August 2022 14:15
Malacca Strait PSC, doc.EMP
Foto: Malacca Strait PSC, doc.EMP

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan terdapat beberapa perusahaan migas kakap Eropa yang mulai melirik proyek migas di Indonesia. Beberapa diantaranya seperti proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) dan Blok Masela.

Wakil Kepala SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman menyampaikan proyek migas tanah air cukup menarik bagi para perusahaan top dunia. Apalagi saat ini Eropa juga tengah membutuhkan sumber pasokan migas yang cukup besar.

"Masih dong, Eropa saja sekarang butuh migas banyak. Eni kan perusahaan Eropa, Neptune juga dari sana," ujar Fatar kepada CNBC Indonesia, Kamis (4/8/2022).

Lebih lanjut, Fatar menjelaskan saat ini Neptune sendiri tengah aktif untuk melakukan kegiatan eksplorasi pencarian cadangan migas bersama ENI di Kutai Basin.

Selain ENI dan Neptune terdapat juga perusahaan migas yang masih melirik potensi migas tanah air diantaranya seperti Premier Oil dengan Harbour energy serta EOG Resources. Meski begitu Fatar tak membeberkan perusahaan tersebut mengincar kepada proyek mana.

"Premier Oil dengan Harbour energy juga melirik migas Indonesia. Juga EOG Resources dari Amerika Serikat," ujarnya.

Seperti diketahui pencarian operator baru pada proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) diharapkan dapat selesai pada minggu kemarin. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.

Dwi berharap dalam minggu-minggu kemarin, operator yang akan menggantikan PT Chevron Pacific Indonesia di proyek IDD dapat segera tuntas. Sehingga proyek yang saat ini masih belum menemui progres tersebut dapat kembali berjalan. Namun demikian, ia belum membeberkan siapa calon kuat kandidat pengganti Chevron di proyek IDD.

"IDD mudah-mudahan akan segera clear operator shiftnya dalam Minggu ini. Mudah-mudahan kita akan dapat informasi yang lebih jelas dari kandidat-kandidatnya, jangan ditanyain dulu nanti begitu ada nanti langsung kita panggil teman-teman untuk ekspose itu," ujarnya saat ditemui di Jakarta Convention Center, Rabu (27/7/2022).

Sementara, untuk Blok Masela sendiri sudah ada perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang tengah menjajaki peluang untuk masuk ke proyek gas jumbo tersebut. Salah satu caranya dengan melakukan pengambilalihan 35% hak partisipasi Blok Masela dari Shell.

Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Mohammad Kemal berharap pengganti Shell di Blok Masela dapat segera menemui titik kejelasan. Mengingat, Shell telah membuka datanya ke sejumlah investor untuk menggantikan posisinya. Bahkan terdapat perusahaan AS yang telah menjalin komunikasi untuk menggantikan Shell.

"Iya betul (perusahaan asal AS), ada beberapa perusahaan yang sedang melihat data Masela. Kami mengharapkan bisa selesai dalam waktu dekat agar isu partnership dari Lapangan Abadi bisa cepat selesai," ujar Kemal kepada CNBC Indonesia, Kamis (4/8/2022).


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Chevron Cabut, SKK Migas Cari Operator Blok Gas Raksasa IDD

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular