Internasional

Kanselir Jerman Tuduh Rusia Blokir Pengiriman Turbin Gas

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
03 August 2022 19:49
FILE - A Russian construction worker speaks on a mobile phone during a ceremony marking the start of Nord Stream pipeline construction in Portovaya Bay some 170 kms (106 miles) north-west from St. Petersburg, Russia on April 9, 2010. Europe is short of gas. Russia could in theory supply more beyond its long-term agreements, but hasn't, leading to accusations it is holding back to pressure Europe to approve a new controversial Russian pipeline.  (AP Photo/Dmitry Lovetsky, File)
Foto: AP/Dmitry Lovetsky

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkara energi antara Rusia dan Eropa makin panas. Kanselir Jerman Olaf Scholz menuduh Rusia memblokir pengiriman turbin yang diperlukan untuk menjaga aliran gas melalui pipa Nord Stream 1 ke Eropa.

Menurut Scholz, unit itu "tersedia dan berfungsi". Ia mengatakan hal tersebut sambil berdiri di samping turbin dalam kunjungannya ke pembuat energi Siemens pada Rabu (3/8/2022).

"Tidak ada alasan mengapa pengiriman ini tidak bisa terjadi," kata Scholz, dilansir AFP.

Ia menambahkan turbin telah menerima "semua persetujuan" yang diperlukan untuk ekspor dari Jerman ke Rusia.

"Operator pipa hanya perlu mengatakan bahwa mereka ingin memiliki turbin dan memberikan informasi bea cukai yang diperlukan untuk transportasi ke Rusia," kata Scholz. "Memindahkan unit yang hilang ke Rusia sangat mudah."

Sebelumnya, perusahaan gas terbesar Rusia, Gazprom, menyalahkan keterlambatan pengembalian unit dari Kanada, tempat unit itu diservis, atas pengurangan awal pengiriman gas melalui pipa gas Nord Stream 1.

Jerman, yang sangat bergantung pada gas Rusia, telah menolak keputusan untuk membatasi pasokan sebagai bagian dari politik.

Jerman juga telah berupaya untuk menghentikan impor energi Rusia sejak serangan ke Ukraina pada Februari. Di tengah perebutan sumber energi lainnya oleh ekonomi terbesar Eropa, Scholz mengatakan bahwa "masuk akal" untuk menjaga tiga pembangkit nuklir Jerman yang tersisa tetap berjalan, meskipun sudah lama direncanakan berhenti pada akhir tahun.

Pemerintah telah mengatakan akan menunggu hasil dari "tes stres" baru dari jaringan listrik nasional sebelum menentukan apakah akan tetap dengan penghentian.

Memperpanjang masa pakai pabrik telah memicu perdebatan sengit di Jerman, dimana partai-partai dalam koalisi Scholz terbagi dalam masalah ini.

Rusia sebelumnya memotong pasokan gas melalui Nord Stream 1, pipa gas utamanya ke Eropa, menjadi hanya 20%. Moskow mengatakan bahwa turbin yang dikirim ke Kanada untuk pemeliharaan belum kembali dan peralatan lain juga perlu diperbaiki.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jerman Teriak, Putin Rilis "Senjata" Baru Hajar Gas Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular