
Tiket Masuk TN Komodo Naik Berlipat-lipat, Ini Efek Ngerinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingginya angka kasus Covid-19 belakangan ini menimbulkan kekhawatiran akan banyaknya pekerja yang dirumahkan atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Tapi, di beberapa wilayah masalahnya bukan soal kasus Covid-19 saja. Tapi, adanya isu lain karena munculnya kebijakan yang berpotensi jadi tantangan baru. Misalnya di Pulau Komodo dengan munculnya kebijakan kenaikan harga tiket menjadi Rp 3.750.000.
"Kita karyawan kebanyakan yang freelance, sudah pasti sementara stop dulu," kata Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia Nusa Tenggara Timur (Astindo NTT) Jeme Hungga Mataku kepada CNBC Indonesia, Rabu (3/8/2022).
Pekerja harian lepas umumnya berasal dari beberapa jenis, misalnya guide yang mengarahkan turis atau wisatawan di daerah asal. Mereka pun terancam kehilangan pekerjaan karena banyaknya turis yang membatalkan atau menunda perjalanan.
"Banyak teman-teman reschedule grup pindah ke September. Saya pun harusnya ada yang masuk tanggal 5 Agustus, karena ribut-ribut ini pindah ke September," jelas Jeme.
Namun upaya itu pun tidak mudah karena banyak wisatawan yang keberatan, meski sebagian tetap menyetujui.
"Memulihkan nggak seperti memindahkan parkiran mobil, mengubah tiket pesawat atau refund butuh ada biaya admin dan sebagainya," tukasnya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Taman Nasional Komodo Mulai Batasi Kunjungan Wisatawan