Percaya Gak Percaya! Masih Ada Daerah RI yang Bebas Corona

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
03 August 2022 13:40
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 kepeda warga saat pelaksanaan vaksinasi massal di Kota Kasablanka, Jakarta, Senin (18/7/2022). Pemprov DKI Jakarta memberlakukan syarat vaksinasi booster untuk masyarakat yang beraktivitas di fasilitas umum seperti sektor perkantoran, mal hingga tempat pariwisata di Jakarta. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 kepeda warga saat pelaksanaan vaksinasi massal di Kota Kasablanka, Jakarta, Senin (18/7/2022). Pemprov DKI Jakarta memberlakukan syarat vaksinasi booster untuk masyarakat yang beraktivitas di fasilitas umum seperti sektor perkantoran, mal hingga tempat pariwisata di Jakarta. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah tren kenaikan kasus Covid-19 yang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir, ternyata masih ada wilayah di Indonesia yang terbebas dari pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Rabu (3/8/2022), Gorontalo menjadi satu-satunya wilayah di Indonesia yang tidak memiliki penambahan kasus per kemarin, 2 Agustus 2022. Wilayah tersebut kemarin mencatatkan nol kasus.

Kemarin, kasus Covid-19 bertambah sebanyak 5.827 orang. DKI Jakarta, untuk kesekian kalinya menjadi provinsi penyumbang kasus tertinggi sebanyak 1.993 kasus. Dalam sebulan terakhir, Jakarta terus menjadi provinsi penyumbang tertinggi.

Sementara itu, di posisi kedua ditempati oleh Jawa Barat sebanyak 1.549 kasus, kemudian Banten 788 kasus, Jawa Timur 526 kasus, dan Bali sebanyak 158 kasus.

Dicky Budiman, epidemiolog dan peneliti Indonesia dari Universitas Griffith, Australia, mengingatkan kasus Covid-19 di Indonesia masih jauh dari puncak. Apalagi, pergerakan kasus masih bersifat fluktuatif.

"Yang kita hadapi saat ini adalah BA.4, BA.5 yang kemampuan menginfeksi dan reinfeksinya sangat tinggi. Jumlah kasus bisa jadi lebih banyak dibandingkan saat gelombang Delta," tutur Dicky, kepada CNBC Indonesia.

Kasus Covid-19 di Indonesia mulai melonjak pada akhir Mei tahun ini seiring masuknya subvarian BA.4, BA.5. Tambahan kasus pada Selasa-Kamis pekan lalu bahkan selalu di atas 6.000 per hari. Padahal, Indonesia tidak pernah melaporkan tambahan kasus di atas 5.000 per hari sejak 23 Maret lalu.

Jakarta, Jawa Barat, dan Banten masih menjadi episentrum penyebaran subvarian Omicron BA.4, BA.5. Selama Juli tahun ini, tambahan kasus Covid di Jakarta mencapai 61.096 sementara Jawa Barat sebanyak 21.993 dan Banten sebanyak 19.336.

Tidak hanya kasus positif, angka kematian juga meledak pada Juli 2022. Jumlah kasus kematian pada bulan lalu mencapai 256 jiwa, melonjak 76,6% dibandingkan pada Juni yang tercatat 145 jiwa.

Sepekan terakhir, kasus kematian juga selalu menembus di atas double digit. Selain itu, kasus kematian menembus 91 jiwa atau naik 71,7% dibandingkan pekan sebelumnya. Kasus kematian double digit selama sepekan belum pernah dilaporkan Indonesia sejak pertengahan Mei 2022.

Angka positivity rate selama Juli tahun ini juga ada di angka 6,32%, melonjak dibandingkan 2,23% yang tercatat pada Juni. Positivity rate pada Juli sudah di atas ambang batas yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 5%. Dalam empat hari terakhir, positivity rate bahkan di atas 11%, tertinggi sejak 13 Maret.




(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 2 Tahun Hidup Bersama Covid-19, Kapan Ini Semua Berakhir?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular