Beda Inflasi RI, AS, Inggris dan China, Siapa Lebih Parah?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
01 August 2022 14:25
Infograrfis, Daftar Negara dengan inflasi tertinggi
Foto: Infografis/ Inflasi Tertinggi/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, inflasi secara tahunan di Indonesia pada Juli 2022 mencapai 4,94% dibandingkan Juli 2021. Tingkat inflasi ini, dinilai oleh BPS masih lebih baik dibandingkan dengan tingkat inflasi negara G20.

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, inflasi Indonesia secara tahunan (year on year) mengalami peningkatan yang persisten sepanjang tahun 2022. Namun, kondisi tersebut masih relatif terjaga.

"Ditunjukkan oleh inflasi inti (2,85% - yoy) yang menggambarkan fundamental ekonomi masih stabil. Inflasi Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara G20 lainnya," jelas Margo dalam konferensi pers, Senin (1/8/2022).

Inflasi inti yang masih terjaga tersebut, kata Margo karena berdasarkan data dari seluruh komoditas yang masuk dalam komponen inflasi inti, harga-harganya masih relatif terjaga.

Peran pemerintah dalam meredam faktor eksternal dari ekonomi global ini, kata Margo sangat penting, terutama dalam meredam harga energi.

"Ini masih bisa dikendalikan pemerintah, sehingga harga-harga yang jadi bucket komoditas inflasi inti tidak terlalu tinggi atau terjaga. Ini menggambarkan fundamental ekonomi Indonesia masih kokoh pada Juli 2022," jelas Margo.

APBN Kita Juli (Tangkapan layar)Foto: APBN Kita Juli (Tangkapan layar)
APBN Kita Juli (Tangkapan layar)

Untuk diketahui, berdasarkan data Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Indonesia dengan tingkat inflasi pada 4,4% (yoy) pada Juni masih relatif lebih rendah dibandingkan beberapa negara anggota G20.

Pada bulan lalu, Korea tercatat inflasinya mencapai 6,1% (yoy), Inggris 8,2% (yoy), Amerika Serikat (AS) 9,1% (yoy), dan Uni Eropa 9,6% (yoy).

Kendati demikian, kata Margo tingkat inflasi tahunan Indonesia yang mencapai 4,94% tersebut merupakan inflasi tertinggi sejak Oktober 2015, di mana pada saat itu laju inflasi mencapai 6,2% secara tahunan.

Secara bulanan inflasi tercatat sebesar 0,64% dan inflasi tahun kalender sebesar 3,85% pada Juli 2022.

Dari 90 kota yang dipantau BPS semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi diketahui terjadi di Kendari sebesar 2,27% dan inflasi terendah ada di Pematang Siantar sebesar 0,04%.

Menurut komponen, inflasi tertinggi ditopang oleh harga bergejolak sebesar 11,47% (yoy) dengan andil 0,25 persen. "Ini berasal dari cabai merah, bawang merah dan cabai rawit," jelas Margo.

Kemudian, harga yang diatur pemerintah sebesar 6,51% (yoy) dengan andil 0,21%. Ini ditopang oleh kenaikan tarif angkutan udara, rokok kretek filter serta listrik untuk pelanggan 3.500 VA ke atas.

Sedangkan inflasi inti masih dinilai cukup baik di posisi 2,86% (yoy) dengan andil 0,18%. Komoditas pendorong inflasi inti adalah ikan segar, mobil dan sewa rumah.


(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi Tertinggi RI Terjadi di Sumenep, 2 Kali Nasional!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular