Was-was Kuota BBM Pertalite Semakin Menipis

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
01 August 2022 10:45
Stok BBM Subsidi Menipis, Kapan Pembatasan Pertalite Berlaku? (CNBC Indonesia TV)
Foto: Stok BBM Subsidi Menipis, Kapan Pembatasan Pertalite Berlaku? (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite hingga Juli 2022 sudah tembus 15,9 juta kilo liter (KL). Angka tersebut setidaknya telah mencapai 69% dari kuota yang sudah ditetapkan pada tahun ini sebesar 23 juta KL.

Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman mengatakan konsumsi Pertalite pada bulan Juli kurang lebih sama dengan kondisi di bulan Maret. Di mana pada bulan Juli 2022, konsumsi tercatat mencapai di atas 2,5 juta KL.

"Sehingga total konsumsi secara keseluruhan sampai Juli 15,9 juta KL. Ini memang terjadi karena kita tidak memiliki instrumen pengendalian," ujar Saleh kepada CNBC Indonesia dalam Energy Corner (1/8/2022).

Menurut dia, berbeda dengan Solar yang sudah diatur dalam Surat Keputusan Kepala BPH Migas, untuk Pertalite belum ada instrumen yang mengaturnya. Oleh sebab itu, guna menjaga pasokan tersedia hingga akhir tahun maka masyarakat mampu dihimbau untuk mengkonsumsi BBM non subsidi seperti Pertamax.

Salah satu cara pemerintah untuk mengantisipasi jebolnya kuota Pertalite adalah dengan melakukan pembatasan pembelian Pertalite kepada masyarakat yang berhak menerima atau mengisi Pertalite. Sejak 1 Juli 2022, PT Pertamina (Persero) sudah membuka pendaftaran di website MyPertamina di 50 kota/kabupaten

Pemberlakuan pembatasan pembelian Pertalite belum berlaku lantaran masih harus harus menunggu terbitnya revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyatakan, proses pendistribusian BBM jenis ini masih dilakukan seperti biasanya. Sekalipun sebenarnya sudah over dari kuota. "Artinya harus segera dilakukan pengaturan atau ada penambahan kuota BBM Subsidi," ujar Irto kepada CNBC Indonesia.

Komisi VII DPR RI dan Kementerian ESDM sebelumnya telah bersepakat untuk menambah alokasi kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite sebesar 5 juta kilo liter (KL) untuk tahun ini. Dengan begitu, maka kuota BBM untuk masyarakat kurang mampu itu akan bertambah menjadi 28 juta KL.

Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan penambahan kuota tersebut dengan mempertimbangkan konsumsi BBM di masyarakat yang telah melonjak pasca meredanya pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, Komisi VII DPR RI dan Pemerintah telah menyepakati untuk menambah kuota Pertalite sebanyak 5 juta KL dari yang sebelumnya ditetapkan 23 juta KL.

"Itu kesepakatan kami di Komisi VII. Setelah menghitung berbagai hal, maka antara pemerintah dalam hal ini yang diwakili Menteri ESDM dan kami di komisi VII menetapkan bahwa terjadi kenaikan penambahan volume BBM bersubsidi sejumlah 5 juta KL di DPR," ujarnya saat ditemui di JCC Senayan, Kamis (28/7/2022).


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pada Lari ke BBM Pertalite, Kuota Ditambah 5,45 Juta KL

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular