Catat! Kuota Pertalite Sisa 6,2 Juta KL, Solar 5,01 Juta KL

Verda Nano Setiawan, Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
11 August 2022 11:05
Warga mengisi bensin di Kawasan SPBU Kuningan Rasuna Said, Jakarta, Selasa, 28/Juni/2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga berencana mengatur pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Khusus Penugasan (JBKP) seperti Pertalite dan juga BBM Solar Subsidi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Warga mengisi bensin di Kawasan SPBU Kuningan Rasuna Said, Jakarta, Selasa, 28/Juni/2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga berencana mengatur pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Khusus Penugasan (JBKP) seperti Pertalite dan juga BBM Solar Subsidi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga mencatat kuota Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Khusus Penugasan (Pertalite) dan Jenis BBM Tertentu (JBT) yakni Solar Subsidi kian menipis.

Tercatat, sampai pada Juli 2022 ini, konsumsi BBM Pertalite sudah mencapai 16,8 juta KL dari kuota tahun ini yang ditetapkan sebanyak 23 juta KL. Artinya, kuota BBM yang dipakai sejuta umat Indonesia ini tersisa 6,2 juta KL lagi.

Sementara konsumsi Solar Subsidi sudah mencapai 9,9 juta KL dari kuota 14,91 juta di tahun 2022 ini atau tersisa 5,01 juta KL.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting meminta supaya pengendalian pembelian BBM bisa segera dilaksanakan. Seperti yang diketahui, program pengendalian pembelian BBM Pertalite dan Solar Subsidi itu dilakukan melalui pendaftaran di MyPertamina.

Kelak, dengan kendaraan yang sudah terdaftar, Pertamina akan mengklasifikasikan kendaraan yang berhak mengisi Pertalite dan Solar Subsidi sesuai dengan aturan yang saat ini sedang dibuat oleh pemerintah melalui revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014. "Pengaturan BBM harus segera dilakukan," kata Irto Ginting kepada CNBC Indonesia, Rabu (10/8/2022).

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Saleh Abdurrahman memprediksi apabila tidak ada pengendalian, kuota BBM Pertalite dan Solar Subsidi yang tersisa itu bisa habis pada Oktober atau November 2022 ini.

"Kalau tidak dilakukan pengendalian, ya bisa begitu (habis) di antara Oktober-November," kata Saleh kepada CNBC Indonesia, Kamis (11/8/2022).


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pada Lari ke BBM Pertalite, Kuota Ditambah 5,45 Juta KL

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular