
7 Fakta Baru Perang Rusia-Ukraina, Kyiv Siap Epic Comeback!

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama lebih dari 5 bulan. Kali ini, kedua negara masih terus meluncurkan serangan antara satu sama lain.
Berikut perkembangan terbaru perang Rusia-Ukraina dikutip The Guardian, Kamis (28/7/2022):
1. Rusia ngamuk, gempur Ukraina habis-habisan
Rusia dilaporkan telah melancarkan beberapa rangkaian serangan ke Ukraina. Serangan dilaporkan terjadi di beberapa wilayah seperti Mykolaiv dan Chernihiv.
Di Mykolaiv, gubernur setempat Vitaliy Kim mengatakan Rusia telah melancarkan serangan pada pagi hari. Serangan ini menghancurkan fasilitas publik.
"Pada pagi hari tanggal 28 Juli, serangan roket besar-besaran diluncurkan ke Mykolaiv. Diketahui bahwa akibat tiga serangan roket, gedung sekolah menengah di distrik Korabelny hampir hancur total. Satu orang terluka," ujarnya.
Di Chernihiv, Rusia disebut menembakan 25 rudal ke wilayah itu. Rudal itu disebut-sebut diluncurkan dari Belarusia sehingga Kyiv meminta agar dunia lebih banyak menjatuhkan sanksi untuk negara itu.
"Gelombang serangan rudal pagi hari diluncurkan dari wilayah sekutu utama Rusia mengenai sasaran di wilayah Chernihiv, termasuk blok apartemen, serta lokasi di luar Kyiv dan sekitar kota Zhytomyr," menurut pejabat Ukraina dan tokoh oposisi Belarusia.
Serangan itu terjadi saat Ukraina merayakan Hari Kenegaraan untuk pertama kalinya. Dalam pesan nasional, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, mengatakan pihaknya tak akan menyerah meski Rusia meluncurkan serangan ini.
"Pagi yang gelisah. Sekali lagi - teror rudal. Kami tidak akan menyerah. Kami tidak akan menyerah. Jangan mengintimidasi kami. Ukraina adalah negara merdeka, bebas, dan tak terpisahkan. Dan akan selalu seperti itu."
2. Ukraina kumpulkan momentum di Kherson
Intelijen Inggris mengatakan serangan balasan Ukraina di wilayah Kherson sedang mengumpulkan momentum untuk melumpuhkan Rusia yang berkuasa di kota itu.
"Pasukan Ukraina kemungkinan besar telah membangun jembatan di selatan Sungai Ingulets, yang membentuk batas utara Kherson yang diduduki Rusia," ujar Kementerian Pertahanan Inggris.
"Ukraina telah menggunakan artileri jarak jauh barunya untuk merusak setidaknya tiga jembatan di seberang Sungai Dnipro yang diandalkan Rusia untuk memasok daerah-daerah di bawah kendalinya."
Kherson sendiri merupakan wilayah yang diduduki Rusia. Moskow bahkan berencana untuk mendirikan pemerintahan di kota itu.
Meski begitu, kota ini menjadi pusat serangan Ukraina untuk melumpuhkan Rusia. Kyiv dilaporkan telah menghancurkan gudang senjata Kremlin di wilayah itu dengan rudal buatan Amerika Serikat (AS), HIMARS.
Walau begitu, wakil kepala administrasi militer-sipil Rusia di Kherson, Kirill Stremousov, mengatakan serangan-serangan yang dilakukan Ukraina itu tidak berhasil.
"Semua cerita tentang serangan balasan 'Ukronazi' yang sukses di wilayah Kherson adalah kebohongan belaka," paparnya.
3. Rusia mobilisasi pasukan besar-besaran
Seorang penasihat senior Zelensky, Oleksiy Arestovych, mengatakan pasukan Rusia sedang melakukan "penempatan kembali besar-besaran" ke tiga wilayah selatan Ukraina. Ia menyebut langkah itu sebagai perubahan taktik dari menyerang.menjadi bertahan.
4. Rusia kuasai pembangkit listrik terbesar kedua Ukraina
Rusia dilaporkan telah mengambil alih pembangkit listrik terbesar kedua di Ukraina, Vuhlehirsk. Penaklukan itu dilakukan oleh pasukan Wagner yang sebenarnya merupakan perusahaan militer swasta Rusia.
"Mereka mencapai keuntungan taktis kecil - mereka merebut Vuhlehirsk," kata Oleksiy Arestovych.
5. Zelensky bangun lagi jembatan di Selatan
Zelensky mengatakan Ukraina akan membangun kembali Jembatan Antonivskyi dan penyeberangan lainnya di wilayah tersebut. Hal ini terjadi setelah pasukan Ukraina berhasil menyerang rute pasokan strategis Rusia di wilayah Kherson.
"Kami melakukan segalanya untuk memastikan bahwa pasukan pendudukan tidak memiliki peluang logistik di negara kami," tambahnya.
6. Ratusan ribu pengungsi Ukraina tiba di Inggris
Otoritas imigrasi Inggris mengatakan pada Senin, 104.000 orang telah tiba di negara itu dari Ukraina. Para warga itu tiba di Negeri Ratu Elizabeth di bawah skema khusus untuk pengungsi.
7. PBB tolak pengiriman biji-bijian Ukraina via Rusia
Dewan keamanan PBB tidak dapat menyepakati pernyataan yang menyambut kesepakatan pekan lalu untuk memindahkan biji-bijian dan pupuk dari Ukraina dan Rusia ke jutaan orang yang kelaparan di seluruh dunia. Hal ini disampaikan duta besar Norwegia untuk PBB.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam
