Internasional

Duh! Dunia Bisa "Kiamat" Baju Gegara Ini di China

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
27 July 2022 09:55
A Chinese flag is raised during a medal ceremony for the women's freestyle skiing big air at the 2022 Winter Olympics, Tuesday, Feb. 8, 2022, in Beijing. (AP Photo/Jae C. Hong)
Foto: Bendera China (AP Photo/Jae C. Hong)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gelombang panas disertai ancaman banjir dan longsor yang terjadi di beberapa wilayah China saat ini diyakini akan mengancam produksi unggulan di sana. Salah satunya adalah kapas.

Ini setidaknya terjadi di Xinjiang. Padahal kawasan otonom ini menyumbang produksi sekitar 20% kapas dunia yang penting dalam industri pakaian global.

"Gelombang panas terbaru Xinjiang telah berlangsung lama dan meluas," kata Kepala Ahli di Observatorium Meteorologi Xinjiang, Chen Chunyan, kepada media pemerintah, dikutip CNBC International, Rabu (27/7/2022).

"Cuaca ekstrem di selatan dan timur wilayah itu, lebih dari dua kali ukuran Prancis, telah berlangsung selama sekitar 10 hari," tambahnya. "Gelombang panas seperti itu juga dapat berdampak pada tanaman, terutama kapas."

Kapas sendiri merupakan tanaman yang membutuhkan air sangat banyak. Menurut beberapa perkiraan, dibutuhkan 20.000 liter air untuk menghasilkan 1 kilogram kapas, cukup untuk satu kaos oblong dan celana jeans.

Suhu panas juga menghampiri wilayah Ruoqiang di tenggara Xinjiang, dimana mereka mengaktifkan peringatan merah. Ini merupakan yang tertinggi dalam sistem peringatan panas tiga tingkat di China.

Diketahui, sejak Jumat pekan lalu, suhu diperkirakan mencapai 40 derajat Celcius dan hal ini akan terus berlangsung beberapa hari ke depan.

"Suhu tinggi yang berkelanjutan telah mempercepat pencairan gletser di daerah pegunungan, dan menyebabkan bencana alam seperti banjir bandang, tanah longsor, dan tanah longsor di banyak tempat," kata Chen lagi.

Xinjiang sebenarnya tidak menderita sendirian. Putaran suhu ekstrem lainnya diperkirakan akan mempengaruhi sekitar 20 provinsi lain di China.


(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada! Gegara Ini di China, Dunia Bisa "Kiamat" Baju

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular