
Diduga! Impor Susu Meroket Gegara Covid-19, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Melonjaknya impor susu asal Selandia Baru oleh Indonesia diduga akibat efek domino pandemi Covid-19. Yang mendongkrak konsumsi susu di dalam negeri.
Hal ini mengacu catatan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa ada perubahan pola konsumsi protein di Indonesia sejak pandemi Covid-19. Diduga akibat perubahan tren konsumsi lebih seimbang dan sehat.
Ketua Umum Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Dedi Setiadi pun membenarkan hal tersebut.
"Benar sih. Karena kemarin setiap orang semakin sadar perlunya susu sebagai sumber gizi, terutama bagi anak-anaknya. Belanja keluarga saat ini sudah menyisihkan alokasi utuk membeli susu. Saya melihat seperti itu. Karena untuk menaikkan daya tahan tubuh, menaikkan imun, perlu susu. Jadi, sudah jadi gaya hidup sekarang," kata Dedi kepada CNBC Indonesia, Selasa (26/7/2022).
Hanya saja, lanjutnya, saat ini produksi susu di dalam negeri sedang menyusut. Akibat serangan virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, termasuk sapi perah.
"Ketertularan PMK ini 100%. Artinya, begitu di satu kandang ada yang kena, berarti semua ternak di kandang itu diasumsikan sudah terserang PMK. Inilah pemicu susutnya produksi susu. Bahkan, jika sudah terinfeksi, bisa turun hingga 80%," ujarnya.
![]() Dirjen PKH Kementan Nasrullah melakukan penyuntikan perdana Vaksinasi wabah PMK di peternakan sapi perah Dusun Tanjunganom, Desa Tanjungsari, Kecamatan Taman Sidoarjo di Kabupaten Sidoarjo. (Dok. Kementan) |
Belum lagi, kata Dedi, banyak sapi perah yang juga mati atau dipotong paksa akibat virus PMK.
"Saat ini, Indonesia kehilangan 30-40% pasokan susu. Jadi, kalau impornya naik, ya memang seperti itu. Produksi kita berkurang banyak, kebutuhan susu naik terus, pasti impor naik," kata Dedi.
Hal senada disampaikan Ketua Dewan Persusuan Nasional Teguh Boediyana.
"Pertama, memang permintaan susu terus naik selaras dengan pertambahan penduduk dan daya beli. Kedua, pasokan susu segar lokal menurun sebagai akibat PMK," kata Teguh kepada CNBC Indonesia, Selasa (26/7/2022).
Seperti diketahui, Departemen Pertanian AS (USDA) mencatat, ekspor susu nonfat bubuk oleh Selandia Baru ke Indonesia melonjak hingga 81% secara tahunan di bulan Mei 2022.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Kiamat' Susu Mengancam, Peternak Sapi Minta Ini
