
Selandia Baru Ngeri PMK dari RI, Menular ke Manusia?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menggegerkan Indonesia ternyata tak hanya dirasakan di dalam negeri. Negara yang terhubung dengan Tanah Air pun kini waspada.
Hal itu terjadi di Selandia Baru yang memperketat perbatasannya dengan Australia untuk mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut ke Negeri Kiwi tersebut.
Perdana Menteri Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan PMK di Indonesia bisa memengaruhi hingga 100.000 pekerja pertanian di negaranya.
"Meskipun bukan ancaman bagi manusia, itu akan menghancurkan komunitas nasional kita. Pada dasarnya, semua hewan yang berkuku terbelah berisiko," kata Ardern kepada wartawan dikutip dari AFP, Senin (25/7/2022).
"Kami ingin memastikan bahwa kami memiliki semua aturan untuk melindungi diri dari ancaman yang muncul ini," tambahnya seraya menyebut negaranya tak pernah mengalami wabah itu sebelumnya.
Adapun, argumen tersebut diperkuat oleh fakta bahwa PMK pernah menghancurkan pertanian Inggris pada 2001.
Selandia Baru memang tidak memiliki penerbangan langsung dengan Indonesia, namun penyebaran PMK dikhawatirkan dapat menyebar melalui turis Australia yang bepergian ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Pelancong dari Indonesia pun secara khusus tidak akan diizinkan membawa produk daging ke Selandia Baru. Bagasi akan disaring dan akan ada tikar disinfektan di bandara untuk membersihkan alas kaki.
"Pemerintah bekerja sama dengan pihak berwenang Australia untuk mencoba mengurangi risiko lebih lanjut," katanya.
Hal sama sudah berlaku di Australia. Barang bawaan dan bagasi dari Indonesia sudah diperiksa di bandara, termasuk alas kaki, sebagai tanggapan terhadap penyakit tersebut dikhawatirkan dibawa oleh turis
PMK sendiri adalah penyakit virus ternak yang parah dan sangat menular. Di Indonesia berdasarkan data siagapmk.crisis-center, ada 22 provinsi kemasukan PMK, terdiri dari 427.060 kasus dan 3.784 mati.
Selama delapan bulan hingga Mei 2022, Selandia Baru sendiri tercatat mengekspor sekitar 17 juta domba. Negeri itu juga mengekspor dua juta sapi.
Lalu, apakah PMK benar-benar bisa menular ke manusia?
PMK adalah penyakit yang menyerang hewan ternak. Dikategorikan sebagai penyakit ternak yang paling menular dan serius, PMK umumnya menjangkiti hewan dengan kuku terbelah seperti sapi, kerbau, unta, domba, kambing, rusa dan babi.
Virus dapat hidup dalam napas, air liur, lendir, susu dan feses. Virus tersebut dapat dikeluarkan oleh hewan hingga empat hari sebelum gejala klinis muncul.
Virus PMK juga dapat menyebar pada wol, rambut, rumput atau jerami; oleh angin; atau oleh lumpur atau kotoran yang menempel pada alas kaki, pakaian, peralatan ternak atau ban kendaraan.
Gejala klinisnya adalah demam diikuti munculnya vesikel (lepuh berisi cairan) di antara jari kaki dan tumit, pada kelenjar susu dan terutama pada bibir, lidah, dan langit-langit mulut. Vesikel ini sering muncul berkelompok membentuk lepuhan besar dan bengkak yang meletus dan meninggalkan bisul.
Babi dianggap sebagai 'inang yang memperkuat' karena mereka dapat mengeluarkan virus dalam jumlah yang sangat besar melalui napas yang dihembuskan. Sapi juga termasuk kelompok hewan ternak yang sangat rentan. Mereka dapat terinfeksi dengan menghirup virus dalam jumlah kecil.
PMK menyebar dengan cepat dari satu hewan ke hewan lain, namun tidak menular ke manusia. Penyebaran virus PMK bisa lebih cepat terutama di iklim yang sejuk dan lembab dan ketika hewan dikandangkan atau ditempatkan berdekatan.
Meski tak menular ke manusia, wabah PMK bisa menyebabkan kematian hewan ternak dan mengganggu pasokan daging.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-tiba Selandia Baru Warning soal RI, Perketat Perbatasan
