Transisi Energi Hijau, Waktunya Jor-joran Produksi Minyak

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 25/07/2022 19:14 WIB
Foto: Migas Masuk Era

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI, Maman Abdurrahman mengatakan Indonesia telah berkomitmen menetapkan net zero emission (NZE) pada 2060, atau lebih cepat. Oleh sebab itu, ia mendorong agar pemanfaatan sumber daya alam berbasis energi fosil dapat dimanfaatkan secara optimal.

Menurut Maman, bauran energi di Indonesia pada tahun 2060 80-90 persen akan didominasi oleh energi terbarukan. Sementara untuk menuju masa tersebut, masih ada kesempatan bagi Indonesia untuk menghabiskan sumber daya energi fosil.

"Ada era transisi sekarang yang 40 tahun ini lah yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menghabiskan hidangan ibu Bapak kita, apa itu ya migas dan mungkin batu bara," ujar Maman dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (25/7/2022).


Oleh sebab itu, dia pun menekankan agar jangan lagi ada heroisme bahwa sumber migas di Indonesia masih banyak. Sehingga mengabaikan investor-investor migas kakap yang pada hengkang.

"Setengah produksi kita sudah ada di Pertamina karena lapangan minyak yang dulu dipegang Total, Chevron diambil Pertamina tetapi sudah kita sadari take over yang diambil Pertamina itu bukan prestasi selalu kita bangga seakan akan menguasai produksi dalam negeri. Ingat, itu tapi gak nambah produksi," katanya.

Seperti diketahui, Kementerian energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berkomitmen melakukan transisi energi demi tercapainya net zero emission pada tahun 2060 bahkan lebih cepat.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM, Ego Syahrial menyatakan bahwa dalam konteks pembangunan energi berkelanjutan, terdapat tiga dimensi yang patut diperhatikan. Diantaranya adalah, security, equity dan environmental sutainibility.

"Ini harus dijaga keseimbangannya dalam setiap perimbangan dan kebijakan. Harus membatasi suhu global untuk menghindari bencana global. untuk itu diperlukan upaya mitigasi iklim dengan menurunkan emisi karbon namun dengan tetap menjaga ketahanan energi," terang Ego dalam Economy Green Economic Forum yang diselenggarakan CNBC Indonesia, Senin (27/6/2022).

Ego menyatakan, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi dengan mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat dengan bantuan internasional.

"Dari sisi suplai pengembangan secara masif meliputi solar PV, Angin, Biomassa, Nuklir, Hidrogen. Tidak ada penambahan PLTU baru kecuali sedang berkontrak," ungkap Ego.

Untuk mendukung tercapainya NZE itu, dari sisi demand, Indonesia akan menggenjot penerapan kendaraan motor listrik, pemakaian kompor induksi, jaringan gas rumah tangga, dan standar kinerja energi minimum.

"Pada periode ini energi fosil masih punya peran penting untuk dikembangkan. Minyak bumi masih jadi energi utama transportasi sebelum ganti listrik, untuk itu kementerian ESDM tetap mendorong produksi minyak gas bumi," tandas Ego.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Impor Migas Tembus Rp 655,6 Triliun, Prabowo Mau Lakukan Ini!