Internasional

Inflasi Lewati Target, Bank Sentral Jepang Kerek Suku Bunga?

Feri Sandria, CNBC Indonesia
22 July 2022 08:55
FILE PHOTO - People walk on a street in a busy shopping district in Tokyo, Japan May 17, 2017.   REUTERS/Toru Hanai/File Photo
Foto: Orang-orang berjalan di jalan di distrik perbelanjaan yang sibuk di Tokyo, Jepang 17 Mei 2017. REUTERS / Toru Hanai / File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia- Inflasi inti Jepang kembali berada di atas target bank sentral 2% untuk bulan ketiga berturut-turut pada Juni 2022. Ini terjadi karena negara ekonomi terbesar ketiga tersebut menghadapi tekanan dari harga bahan mentah global yang tinggi mendorong biaya impor.

Kenaikan harga konsumen berlawanan dengan pandangan Bank of Japan yang menyebut kenaikan harga baru-baru ini akan bersifat sementara, bahkan ketika rumah tangga khawatir tentang biaya hidup yang lebih tinggi.

Dilansir Reuters, indeks harga konsumen inti (core CPI) nasional, di luar biaya makanan segar yang volatil, naik 2,2% pada Juni secara tahunan (yoy). Sesuai dengan perkiraan pasar, inflasi di Jepang masih di atas target, mengikuti kenaikan 2,1% pada Mei dan April. Sementara itu, secara keseluruhan indeks harga konsumen (IHK/CPI) di Jepang tercatat sebesar 2,4% pada Juni, melandai dari Mei sebesar 2,5%.

IHK yang lebih inti lagi (core-core CPI), yang tidak memperhitungkan biaya makanan dan bahan bakar, naik 1,0% pada bulan Juni dari tahun sebelumnya, menandai kenaikan paling tajam sejak Februari 2016.

Naiknya harga bahan bakar dan makanan, yang sebagian disebabkan oleh serangan Rusia ke Ukraina dan pelemahan tajam yen yang membuat biaya impor membengkak. Hal ini diperkirakan oleh analis akan menjaga inflasi konsumen inti Jepang di atas target BOJ untuk sebagian besar tahun ini.

Meski demikian, secara keseluruhan laju kenaikan harga di Jepang masih jauh di bawah kondisi yang dialami Amerika Serikat dan ekonomi Eropa. Hal ini sebagian disebabkan oleh pertumbuhan upah dan pemulihan konsumsi yang lebih lambat membuat perusahaan Jepang enggan menaikkan harga.

Inflasi di 19 negara yang berbagi mata uang euro telah melesat ke level tertinggi sepanjang masa di 8,6%. Sementara Inflasi Inggris dan AS bulan lalu masing-masing sebesar 9,4% dan 9,1% atau berada pada tingkat tertinggi dalam 40 tahun.

Suku Bunga Diprediksi Tidak Berubah

BOJ pada hari Kamis kemarin menaikkan perkiraan inflasi konsumen intinya untuk tahun fiskal saat ini yang berakhir pada Maret 2023 menjadi 2,3% dari 1,9%, tetapi mempertahankan suku bunganya yang sangat rendah bahkan ketika mayoritas ekonomi utama dunia memperketat kebijakannya.

Di antara anggota G-20, Jepang merupakan satu dari tiga ekonomi yang belum menaikkan suku bunga acuannya sejak awal pandemi 2020 lalu. Dua negara lainnya adalah China dan Indonesia.

Terlepas dari kenaikan harga yang terus berlanjut, BOJ tampaknya tidak akan bergeser dari posisinya sebagai outlier di antara bank sentral global dalam waktu dekat. Bahkan ketika Federal Reserve melakukan kenaikan suku bunga jumbo untuk mengatasi inflasi dan Bank Sentral Eropa akhirnya ikut bergabung dengan menaikkan suku bunga acuannya pertama dalam lebih dari satu dekade. Hal ini karena BOJ masih menganggap inflasi di Jepang bersifat sementara dan tidak berkelanjutan.

Namun, inflasi tiga bulan beruntun di atas target harga menimbulkan tantangan komunikasi bagi BOJ. Pelonggaran moneter terus-menerus yang dilakukan bank sentral telah mendapat kecaman karena mendorong yen meluncur ke level terendah 24 tahun terhadap dolar, memperkuat melonjaknya biaya impor makanan dan energi untuk rumah tangga.

Menyusul kemenangan dalam Pemilu bulan ini, Perdana Menteri Fumio Kishida menjanjikan lebih banyak tindakan untuk membatasi kenaikan harga guna membantu konsumen dan bisnis. Pemerintah mempertimbangkan langkah-langkah yang tersedia, termasuk subsidi bensin, yang diperkirakan akan mengurangi 0,5 poin persentase dari harga konsumen secara keseluruhan dari Mei hingga September.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(fsd/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Seperti BI, Bank Sentral Jepang Ogah Kerek Suku Bunga Acuan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular