Internasional

Inflasi Jepang Melandai Jadi 2,4%, tapi 'Ancaman' Belum Usai

luc, CNBC Indonesia
22 July 2022 08:10
Well-wishers wave Japanese flags while waiting to see Japan's Emperor Naruhito making New Year's public appearance with his imperial families at Imperial Palace in Tokyo Thursday, Jan. 2, 2020. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Jepang (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi Jepang pada Juni 2022 cenderung stabil sebesar 2,4%, sedikit menurun dibandingkan dengan Mei 2022 yang menjadi angka tertinggi dalam 7,5 tahun, yakni sebesar 2,5%.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi, Jumat (22/7/2022), kenaikan harga makanan tercatat sebesar 3,7%, lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 4,1%. Begitu pula dengan bahan bakar, listrik, dan air yang kenaikannya sebesar 14%, turun dari 14,4%.

Adapun, secara bulanan, indeks harga konsumen Jepang pada Juni 2022 tidak mencatatkan inflasi maupun deflasi alias 0%. Angka itu turun dibandingkan dengan Mei 2022 yang mencatatkan deflasi 0,3%.

Sementara itu, inflasi inti Juni 2022 tercatat sebesar 2,2% atau berada di atas target Bank of Japan (BoJ) sebesar 2%. Angka itu juga naik dari Mei 2022 sebesar 2,1%.

Mengutip Reuters, para analis menilai naiknya harga bahan bakar dan makanan, yang sebagian disebabkan oleh serangan Rusia ke Ukraina dan pelemahan tajam yen yang membuat biaya impor membengkak, diperkirakan akan menjaga inflasi konsumen inti Jepang di atas target BoJ untuk tahun ini.

Sebelumnya, BoJ pada hari Kamis menaikkan perkiraan inflasi konsumen intinya untuk tahun fiskal saat ini yang berakhir pada Maret 2023 menjadi 2,3% dari 1,9%, tetapi mempertahankan suku bunganya di level yang sangat rendah.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Usai Sengat Barat, Teror Inflasi "Hantui" Asia! Ini Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular