Klaim Tunjangan Pengangguran AS Meningkat, Resesi Kian Nyata?

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
21 July 2022 21:01
Bendera Amerika Serikat
Foto: Bendera Amerika Serikat (Photo by Win McNamee/Getty Images)

Indikator resesi lain seperti tingkat pengangguran tak terpenuhi. Pada bulan Juni, tingkat pengangguran AS tetap stabil di 3,6% angka ini tidak berubah dari Mei dan sesuai dengan perkiraan.

Ukuran pengangguran alternatif yang mencakup pekerja yang putus asa dan mereka yang memegang pekerjaan paruh waktu karena alasan ekonomi turun tajam, turun menjadi 6,7% dari 7,1%.

Sementara itu, penghasilan rata-rata per jam meningkat 0,3% untuk bulan Juni dan naik 5,1% dari tahun lalu, angka terakhir sedikit lebih tinggi dari perkiraan Dow Jones 5% dan menunjukkan bahwa tekanan upah tetap kuat karena percepatan inflasi.

Resesi secara luas dianggap terjadi ketika suatu negara mengalami pertumbuhan negatif produk domestik bruto (PDB) dalam dua kuartal berturut-turut.

Pembacaan final pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) tercatat masih mengalami kontraksi alias tumbuh negatif, di tengah inflasi yang meninggi memunculkan tindakan agresif dari bank sentral The Federal Reserve/The Fed dalam menaikkan suku bunga acuan yang bisa menyebabkan perlambatan ekspansi dan pemulihan.

Namun, Biro Riset Ekonomi Nasional, yang mendefinisikan resesi sebagai penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang tersebar di seluruh perekonomian dan berlangsung lebih dari beberapa bulan, menganggap beberapa bidang kegiatan ekonomi sebagai penanda potensi resesi, termasuk pendapatan pribadi riil, pekerjaan nonfarm payroll, dan produksi industri.

Dengan pendapatan rumah tangga dan tingkat pekerjaan masih tampak dalam kondisi yang baik, maka beberapa ekonom mengatakan resesi 2022 merupakan resesi palsu.

Jika melihat beberapa indikator makro ekonomi AS Seperti aktivitas manufaktur, keyakinan konsumen, tingkat produksi industri menunjukan tren yang melemah.

indeks kepercayaan konsumen (IKK) turun 4,5 poin ke 98,7 pada Juni 2022. Indeks turun ke level terendah sejak Februari 2021.

Secara keseluruhan, penilaian konsumen terhadap kondisi bisnis dan kondisi pasar tenaga kerja saat ini terlihat pesimis.

Kondisi ekonomi AS saat ini memang sedang lesu. Bukan tidak mungkin masih akan berlanjut hingga kuartal berikutnya jika The Fed masih terus agresif dalam kebijakan suku bunganya dan inflasi yang terus memanas.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aum/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular