
AS & Sekutu "Kalah" dari Rusia di Sini, Ini Buktinya

Bank sentral Rusia (Russia Central Bank/CBR) bermanuver dengan agresif di tahun ini akibat perang Rusia - Ukraina.
Amerika Serikat dan sekutu memberikan berbagai macam sanksi ke Rusia mulai dari sektor energi hingga finansial yang membuat nilai tukar rubel jeblok hingga menyentuh rekor terlemah dalam sejarah RUB 150/US$.
Jebloknya rubel membuat inflasi meroket, CBR pun mengerek suku bunga dari 9,5% menjadi 20%. Ditambah dengan kebijakan capital control Presiden Putin, serta pendapatan yang tinggi dari komoditas energi membuat rubel berbalik menjadi mata uang terbaik di dunia, inflasi pun melandai.
Sepanjang tahun ini, rubel tercatat menguat lebih dari 34% melawan dolar AS, berada di kisaran RUB 54,85/US$.
"Berkat rubel yang menguat, inflasi menjadi turun lebih cepat dari yang kami perkirakan. Ini memungkinkan kamu untuk menurunkan suku bunga tanpa memicu kenaikan inflasi yang baru," kata Nabiullina, sebagaimana dilansir Reuters akhir Mei lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]