
Alert! London Dalam Status "Insiden Besar", Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - London, ibu kota Inggris, dalam status siaga. Ini terjadi seiring kenaikan suhu di negara itu, menjadi 40 derajat Celcius, Selasa.
Hal tersebut tak hanya membuat rel kereta melengkung tapi juga serentetan kebakaran. Pemadam Kebakaran London mengumumkan "insiden besar" dengan 110 mobil dikerahkan memadamkan api di seluruh ibu kota.
"Di sebelah timur, api besar melalap rumah-rumah di desa Wennington, dengan api menjalar ke ladang kering dan mendekati gereja bersejarah," tulis Reuters, Rabu (20/7/2022).
"Di tempat lain, area rumput besar di sekitar ibu kota terbakar, meniupkan asap ke jalan-jalan utama dan area terdekat."
Setidaknya ada 29 titik di Inggris yang mencatat suhu di atas rekor tahun 2019, 38,7 derajat celcius. Wilayah Coningsby, Inggris tengah, merupakan yang terpanas dengan 40,3 derajat Celcius.
"Penelitian yang dilakukan di Met Office (lembaga meteorologi Inggris) telah menunjukkan bahwa hampir tidak mungkin bagi Inggris untuk mengalami suhu 40 derajat Celcius ... tetapi perubahan iklim yang didorong oleh gas rumah kaca telah memungkinkan suhu ekstrem ini," kata pejabat Met Office Stephen Belcher.
Sementara itu, Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps meminta warga untuk menunda perjalanan. Pasalnya infrastruktur yang banyak dibangun di zaman Victoria (1837-1901), rentan dengan suhu panas.
"Infrastruktur, yang sebagian besar dibangun dari zaman Victoria, tidak dibangun untuk menahan suhu seperti ini," katanya.
Hal sama juga dikatakan operator jaringan kereta api Inggris. Perusahaan menyarankan penumpang untuk hanya bepergian jika benar-benar diperlukan.
"Panas Ekstrim: Semua layanan dihentikan. Jangan datang ke stasiun," kata Avanti West Coast, yang menjalankan layanan dari London ke kota-kota seperti Liverpool, Manchester dan Glasgow, di Twitter.
Di sisi lain, sejumlah penerbangan di bandara Luton Inggris juga terganggu cuaca panas. Panas disebut merusak landasan.
Iklim ekstrem saat ini tak hanya melanda Inggris tapi sebagian besar Eropa seperti, Jerman, Prancis, Spanyol hingga Yunani. Beberapa melaporkan kebakaran hutan yang menyebabkan total 30.000 orang dievakuasi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Eks Jenderal Rusia Sebut London Bakal Hancur Pertama di PD 3