Internasional

Putin 'Ejek' Kebijakan Energi Eropa

luc, CNBC Indonesia
20 July 2022 06:31
Pemerintah Rusia pimpinan Presiden Vladimir Putin (SPUTNIK/AFP via Getty Images/MIKHAIL METZEL)
Foto: Pemerintah Rusia pimpinan Presiden Vladimir Putin (SPUTNIK/AFP via Getty Images/MIKHAIL METZEL)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak perang antara Rusia dan Ukraina dimulai, Eropa telah terkena dampak besar dari gangguan pasokan energi ke wilayah itu. Ketergantungan terhadap energi fosil pun diharapkan dapat ditekan.

Sejak Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari dan Barat menanggapi dengan sanksi terhadap Moskow, Rusia telah mulai mengurangi pengiriman gasnya ke Eropa. Seiring dengan hal itu, Benua Biru pun berusaha mengurangi ketergantungannya terhadap energi fosil dan berupaya lebih mengandalkan energi terbarukan.

Namun, upaya Eropa untuk lepas dari ketergantungan energi fosil, khususnya yang berasal dari Rusia, mendapat 'ejekan' dari Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Mereka adalah ahli hebat di bidang hubungan non-tradisional, dan di bidang energi, mereka juga memutuskan untuk mengandalkan jenis energi non-tradisional, matahari dan angin," gurau Putin kepada wartawan di Teheran setelah mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Iran dan Turki, dikutip AFP, Rabu (20/7/2022).

"Mereka sendiri menutup segalanya dan kemudian mencari seseorang untuk disalahkan. Akan lucu jika tidak begitu menyedihkan."

Pada Mei lalu, para pemimpin Uni Eropa juga setuju untuk menghentikan sebagian besar impor minyak Rusia pada akhir tahun, sebagai bagian dari sanksi atas Negeri Beruang Merah.

Pada perkembangan lain, aliran gas Rusia melalui pipa Nord Stream 1 diperkirakan akan kembali beroperasi sesuai jadwal pada Kamis (21/7/2022).

Hal itu diungkapkan oleh dua orang sumber yang mengetahui rencana ekspor tersebut kepada Reuters. Adapun, pipa yang menyumbang sekitar sepertiga ekspor gas Rusia ke Eropa itu memasuki masa pemeliharaan tahunan selama 11 hari.

Sumber tersebut menyatakan pipa itu diharapkan untuk melanjutkan operasi tepat waktu, tetapi volume yang dialirkan akan kurang dari kapasitasnya normalnya sekitar 160 juta meter kubik per hari.

Perlu diketahui, raksasa energi yang dikendalikan Kremlin, Gazprom, memangkas ekspor gas melalui rute tersebut hingga kapasitas 40% pada bulan lalu, dengan alasan penundaan pengembalian turbin yang dilayani Siemens Energy di Kanada.

"Mereka (Gazprom) akan kembali ke level yang terlihat sebelum 11 Juli," ujar salah satu sumber.

Hal itu pun dikonfirmasi oleh Putin yang mengatakan Gazprom akan memenuhi semua kewajibannya secara penuh.

"Gazprom telah memenuhi, memenuhi, dan akan memenuhi kewajibannya secara penuh," katanya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Malapetaka' di Eropa Kian Nyata, Ini 10 Jurus Mengatasinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular