Internasional

Eks Presiden Rusia: Ukraina Bakal Tunduk dengan Syarat Moskow

luc, CNBC Indonesia
Selasa, 19/07/2022 15:40 WIB
Foto: Sputnik/Ekaterina Shtukina/Pool via REUTERS

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan bahwa Rusia akan menang di Ukraina dan pihaknya akan menetapkan persyaratan untuk kesepakatan damai.

"Rusia akan mencapai semua tujuannya. Akan ada perdamaian - dengan syarat kami," katanya, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, dalam sebuah unggahan Twitter, dikutip Reuters, Selasa (19/7/2022).

Mantan pemimpin itu, yang pernah dianggap sebagai mitra di Barat, menjadi makin agresif dan blak-blakan dalam kritiknya terhadap Barat sejak Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari.


Sebelumnya, Medvedev mengatakan mengatakan penolakan Ukraina dan kekuatan Barat untuk mengakui kendali Moskow atas Krimea menimbulkan ancaman sistemik bagi Rusia dan setiap serangan luar di kawasan itu akan dibalas dengan "Hari Penghakiman".

Adapun, Rusia mencaplok semenanjung Laut Hitam Krimea dari Ukraina pada 2014 setelah seorang presiden pro-Moskow di Kyiv digulingkan. Moskow kemudian juga mendukung separatis bersenjata pro-Rusia di wilayah Donbas di Ukraina timur.

"Hari Penghakiman akan datang dengan sangat cepat dan keras. Akan sangat sulit untuk dihindari," katanya, seperti dilansir kantor berita TASS.

Medvedev tidak memerinci ancaman tersebut, tetapi sebelumnya telah memperingatkan Amerika Serikat (AS) tentang bahayanya mencoba untuk menghukum kekuatan nuklir seperti Rusia atas tindakannya di Ukraina. Menurutnya, hal tersebut dapat membahayakan umat manusia.

Komentarnya itu dilayangkan sehari setelah seorang pejabat Ukraina menyatakan bahwa Krimea, yang sebagian besar dunia masih akui sebagai bagian dari Ukraina, dapat menjadi target rudal HIMARS buatan AS, yang baru-baru ini dikerahkan oleh Kyiv saat memerangi pasukan Rusia.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mau Damai Dengan Ukraina, Rusia Beri Syarat Penyerahan Wilayah