Internasional

Simak! IMF Pastikan Dunia Resesi, Ini Biang Keroknya

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
18 July 2022 17:59
FILE - In this Feb. 14, 2020 file photo, Kristalina Georgieva, Managing Director of the International Monetary Fund, attends a session on the first day of the Munich Security Conference in Munich, Germany.   Georgieva said Friday, March 27,  it is clear that the global economy has now entered a recession that could be as bad or worse than the 2009 downturn.  She said the 189-nation lending agency was forecasting a recovery in 2021, saying it could be a “sizable rebound.” But she said this would only occur if nations succeed in containing the coronavirus and limiting the economic damage(AP Photo/Jens Meyer, File)
Foto: Kristalina Georgieva, IMF (AP/Jens Meyer)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, mengatakan akan kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan global dalam waktu dekat.

"Awal tahun 2022 kami sudah menurunkan proyeksi pertumbuhan global dua kali dan kami akan menurunkan satu kali lagi dalam dua minggu," kata Georgieva saat mengunjungi Mal Sarinah bersama Menteri BUMN, Erick Thohir, dan Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno, Minggu (17/7/2022).

"Mengapa? Karena resesi dan downside risk (risiko ke bawah) terwujud, (ini menjadi) gangguan pertama rantai pasokan karena Covid. Gangguan ini mendorong inflasi naik," tambahnya.

Selain karena pandemi Covid-19, inflasi juga akan terjadi akibat efek perang Rusia di Ukraina. Konflik kedua negara tetangga tersebut disebut memberikan tekanan luar biasa dari basis komoditas seperti minyak, makanan, serta logam dan lainnya.

"Jika inflasi tidak terkendali dan pemerintah tidak melanjutkan kebijakan yang bersifat mencegah, itu akan menjadi kejutan yang harus kita hindari," paparnya.

"Rekomendasi kami: satu, ketika inflasi tinggi, lawan dan pendam; dua, menargetkan dukungan keuangan hanya jika benar-benar dibutuhkan; dan ketiga adalah bekerja sama dengan banyak pihak," paparnya.

Dalam kesempatan itu, Georgieva juga mengatakan Indonesia berhasil mencatatkan kinerja ekonomi yang baik selama pandemi Covid-19, dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5%, dengan inflasi 4%. Angka ini sendiri, menurutnya jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain di dunia, sehingga ia merasa bangga dengan pencapaian Indonesia tersebut.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IMF Ramal RI Tak Kena Resesi, Beri Saran Ini ke Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular