
Jangan Senang Dulu! Ada Ancaman Ini Mengintai Neraca Dagang

Besarnya nilai ekspor Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran minyak sawit mentah (CPO). Sebagai catatan, pemerintah sempat melarang ekspor CPO dan produk turunanya selama periode 28 April-22 Mei 2022. Ekspor kembali dibuka pada 23 Mei 2022.
Pada pertengahan Juni, pemerintah bahkan mengeluarkan program flush out atau percepatan penyaluran ekspor untuk komoditas CPO dan turunannya. Kebijakan tersebut berlaku dari 14 Juni 2022 hingga 31 Juli 2022. Dua kebijakan tersebut membuat ekspor CPO melambung pada Juni baik secara nilai ataupun volume.
Berdasarkan data BPS, ekspor minyak kelapa sawit pada Juni menembus US$ 2,74 miliar, terbang 862,66% dibandingkan bulan sebelumnya.
"Minyak Kelapa Sawit menyumbang 54% terhadap surplus neraca perdagangan Indonesia Juni 2022" tutur Margo.
![]() Perkembangan ekspor komoditas andalan |
Secara volume, ekspor CPO juga melesat pada Juni. Pada bulan lalu, volume ekspor CPO mencapai 1,76 juta ton atau melesat 864,6% dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspor CPO pada Juni juga jauh lebih tinggi dibandingkan pada April 2022 yang tercatat 1,53 juta ton.
Pakistan menjadi negara tujuan utama ekspor CPO Indonesia pada Juni dengan nilai mencapa US$ 450,63 juta disusul kemduian dengan China (US$ 314,38 juta), India (US$ 270,57 juta), dan Bangladesh (US$ 160,65 juta).
"Peningkatan neraca perdagangan ini didorong oleh peningkatan ekspor. Peningkatan ekspor yang lebih tinggi didorong oleh peningkatan volume ekspor CPO setelah pada bulan Mei terjadi pelarangan ekspor CPO," tutur ekonom Bank Permata Josua Pardede, kepada CNBC Indonesia.
Selain CPO, kenaikan ekspor Indonesia juga ditopang oleh batu bara dan besi baja.
![]() Kontribusi CPO kepada neraca perdagangan |
Pada Juni 2022, ekspor batu bara Indonesia menembus US$ 4,5656 miliar atau naik 3,27% (month to month/mtm) dan melesat 136,63% (yea ron year/yoy). Ekspor Besi dan baja menyentuh US$ 2,24 miliar turun 18,02% (mtm) tetapi masih naik 12,3%.
Tingginya ekspor batu bara didorong oleh keputusan negara-negara Uni Eropa untuk menghidupkan kembali pembangkit batu bara mereka serta krisis energi di India.
"Catatan positif lain yang perlu disorot adalah terus naiknya ekspor manufaktur dari sektor kendaraan dan pakaian," tutur ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana kepada CNBC Indonesia.
Merujuk data BPS, ekspor kendaraan dan bagiannya naik 40,11% (mtm) menjadi US$ 972,6 juta pada Juni. Sementara itu, ekspor alas kaki melesat 36,18% (mtm) menjadi US$ 712,7 juta. Ekspor pakaian dan aksesorinya melonjak 50,57% (mtm menjadi US$ 437,1 juta pad Juni.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)[Gambas:Video CNBC]