Duh! JK Bilang Ongkos LRT Bisa Lebih Mahal, Ini Penyebabnya

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
15 July 2022 11:35
Wakil Presiden RI 2014-2019, H.M. Jusuf Kalla dalam acara CNBC Indonesia Award 2020 dengan tema Menyongsong Bangkitnya Ekonomi Indonesia 2021. (Tangkapan layar CNBC TV)
Foto: Wakil Presiden RI 2014-2019, H.M. Jusuf Kalla dalam acara CNBC Indonesia Award 2020 dengan tema Menyongsong Bangkitnya Ekonomi Indonesia 2021. (Tangkapan layar CNBC TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden RI periode 2014-2019 Jusuf Kalla (JK) melihat ongkos pembangunan proyek kereta layang ringan (LRT) yang tinggi. Sehingga berakibat pada biaya tiket yang mahal.

Menurut JK, pembangunan ini tidak mudah prasarana LRT yang dibuat melayang membuat ongkos pembangunannya mahal.

"Ini tidak mudah, khususnya karena sistemnya khusus, kalau yang punya di atas itu di kota, luar kota tidak perlu. Ini sampai Cibubur di atas ongkosnya mahal sekali," katanya usai Diskusi di Trans Media di Auditorium Menara Bank Mega, Kamis (14/7/2022).

Menurut dia ongkos proyek yang tinggi berakibat pada harga tiket hanya akan dipatok mahal. Sehingga akan sulit bersaing dengan moda transportasi kereta lainnya yakni kereta rel listrik (KRL).

"Ongkosnya mahal berarti dia punya tarif nanti mahal sekali, tidak bisa bersaing katakan lah KRL. KRL tarif dari Bogor cuma Rp 3.500 ini bisa Rp 20 ribuan. bagaimana bisa bersaing," jelasnya.

Dia juga menyinggung pembangunan LRT di Palembang yang penumpangnya sedikit.

Foto udara gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) terparkir di jalur kawasan Pancoran, Jakarta, Jumat (4/2/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)Foto: Foto udara gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) terparkir di jalur kawasan Pancoran, Jakarta, Jumat (4/2/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto udara gerbong kereta Light Rail Transit (LRT) terparkir di jalur kawasan Pancoran, Jakarta, Jumat (4/2/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

"Pengalaman di Palembang itu kan penumpangnya 5 orang, itu harus dikaji lagi tapi sudah terlanjur," jelas JK.

Sebagai informasi, pembangunan LRT sendiri kerap molor beberapa kali. Rencana untuk soft launching pada Agustus ini juga dikabarkan gagal dilakukan bergeser hingga akhir tahun.

Adapun mengenai biaya investasi pembangunan LRT ini yang awalnya diproyeksi hanya Rp 29,9 triliun bengkak menjadi Rp 32,5 triliun.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Perubahan, Ini Jalur Baru KRL Jabodetabek

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular