
Bos Pertamina Pamer Sudah Ciutkan Emisi Karbon 6,8 Juta Ton

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina terus berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) di setiap kegiatan operasionalnya. Bahkan dalam kurun waktu 2010-2020, perusahaan mampu mengurangi karbon dioksida (CO2) hingga 6,8 juta ton.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pihaknya berambisi untuk menjadi perusahaan yang lebih ramah lingkungan. Di mana perusahaan akan berfokus pada pengembangan transisi energi fosil ke energi baru terbarukan.
Namun tetap menjaga ketahanan energi untuk kebutuhan nasional. Mengingat, sebagai negara berkembang Indonesia masih membutuhkan keterjangkauan.
"Jadi pencapaian kami selama 10 tahun terakhir (2010-2020), kami berhasil mengurangi emisi CO2 sekitar 6,8 juta metrik ton dan itu disumbangkan sebagian besar dari aset minyak, kilang dan hulu kami," ujar Nicke dalam acara Sustainable Finance for Climate Transition, Kamis (14/7/2022).
Di samping itu, perusahaan kata Nicke juga menerapkan sistem pemulihan gas suar bakar, yang merupakan hasil dari kegiatan produksi migas. Setidaknya gas suar bakar tersebut dapat diolah kembali dan dijadikan sebagai bahan bakar tambahan yang dapat dipasok untuk kebutuhan domestik.
"Kami juga menerapkan efisiensi energi. Hulu, midstream, dan hilir serta program gasifikasi dan aktivitas lainnya di aset panas bumi," ujarnya.
Sebelumnya, Senior Vice President Strategy and Investment Pertamina, Daniel S Purba mengatakan bahwa pihaknya sangat agresif untuk berkontribusi dalam memperbaiki kondisi lingkungan dengan mengurangi emisi yang ada dalam kegiatan operasional.
"Pertamina selama 10 tahun kita mencatatkan pencapaian pengurangan emisi 27% dari base line sejak tahun 2010. Ini sedikit di atas ambisi kita 26%, kita sudah melampaui target yang ada," ungkap Daniel dalam Green Economic Forum yang diadakan CNBC Indonesia, Senin (27/6/2022).
Pertamina sendiri menargetkan bisa mencapai sebanyak 29% pengurangan emisi karbon pada tahun 2030. Adapun yang akan dilakukan Pertamina adalah mengurangi flaring di operasional Pertamina, baik di hulu, pemboran, maupun di kilang.
"Sering terlihat ada flaring ada gas yg dibakar. Selama 10 tahun terakhir sudah kita turunkan. Bahkan kontribusi ini 75% dari seluruh total penurunan emisi yang kita lakukan," ungkap dia.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan energi efisiensi, pengurangan energi di seluruh operasional baik di hulu maupun di kilang dengan merecover panas yang dikeluarkan oleh mesin.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengejutkan, Pertamina Bisa Turunkan Emisi Karbon 31%