Aneh bin Ajaib, Kok Bisa RI Gak Bakal Terjerat Resesi?

Maesaroh, CNBC Indonesia
14 July 2022 12:20
Harga Cabai Di Pasar Kebayoran Lama (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bendera Merah Putih Raksasa d Halaman Monas (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

2. Inflasi


Inflasi menjadi momok utama di hampir semua negara pada tahun ini. Perang Rusia-Ukraina telah melambungkan harga komoditas pangan dan energi. Kondisi tersebut membuat inflasi di sejumlah negara melonjak hingga mencapai rekor tertinggi dalam puluhan tahun.

Amerika Serikat baru saja mengumumkan jika inflasi mereka pada Juni tahun ini melesat hingga 9,1% (yoy), rekor tertingginya dalam 41 tahun. Inflasi Thailand juga menembus 7,66% (yoy) pada Juni dan menjadi rekor tertinggi dalam 12 tahun.

Inflasi Indonesia pada Juni juga melonjak menjadi 0,61% (month to month/mtm) dan 4,35% (yoy). Inflasi tahunan Indonesia menjadi yang tertinggi sejak Juni 2017 atau lima tahun terakhir.



Meskipun melejit, Inflasi Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara lain atau negara tetangga seperti Singapura yang mencatatkan inflasi sebesar 5,6% pada Mei, Korea Selatan sebesar 6% pada Juni, Filipina sebesar 6,1% pada Juni, atau India (7,01% pada Juni).

Inflasi Indonesia juga diperkirakan tidak akan setinggi perkiraan sebelumnya karena pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan harga BBM dan tariff dasar listrik untuk kalangan menengah bawah.


3. Ekspor

Indonesia adalah sedikit negara yang diuntungkan oleh lonjakan harga komoditas di tengah kecamuk perang. Sebagai produsen besar nikel, minyak sawit mentah, dan batu bara, ekspor Indonesia menukik tajam setelah perang Rusia-Ukraina meletus.

Nilai ekspor Indonesia membukukan rekor secara beruntun pada Maret dan April tahun ini.
Ekspor Indonesia mencatatkan rekor tertingginya pada April 2022 dengan nilai mencapai US$ 27,32 miliar. Catatan tersebut menumbangkan rekor tertinggi pada Mei (US$ 26,5 miliar). Surplus neraca perdagangan juga mencatatkan rekor terbesarnya pada April 2022 yakni US$ 7,56 miliar.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan sejumlah negara tetangga seperti Thailand dan India.

Thailand membukukan defisit perdagangan sebesar US$ 1,8 miliar pada Mei. Sementara itu, neraca perdagangan India membukukan defisit sebesar US$ 25,63 miliar pada Juni tahun ini, meningkat dibandingkan Mei 2022 yang tercatat US$ 24,29 miliar.

Namun, Indonesia masih mencatatkan defisit besar pada sektor migas karena melonjaknya harga minyak serta besarnya konsumsi.

(mae/mij)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular