Internasional

Eropa sampai China Pening, Ada Bencana Baru Mulai Menyerang

News - Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
13 July 2022 20:31
Orang-orang melakukan pendinginan untuk melawan panas terik selama gelombang panas di Seville, Spanyol  Senin (13/6/20222).  (Photo by CRISTINA QUICLER/AFP via Getty Images) Foto: Orang-orang melakukan pendinginan untuk melawan panas terik selama gelombang panas di Seville, Spanyol Senin (13/6/20222). (Photo by CRISTINA QUICLER/AFP via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Eropa hingga China kini dilanda bencana baru. Itu adalah fenomena gelombang panas yang kembali dirasakan beberapa negara.

Di Eropa, suhu tertinggi mulai tercatat di wilayah Sevilla, Spanyol, dengan temperatur di angka 42C. Selain Spanyol, negara lainnya seperti Prancis, Inggris, Italia, dan Jerman juga diprediksi akan mengalami lonjakan suhu serupa.

Khusus Inggris, pejabat berwenang telah memberikan "peringatan bahaya" di wilayah itu dan juga Wales. Peringatan bahaya ini berarti bahwa mungkin ada bahaya bagi kehidupan atau potensi penyakit serius dari suhu yang terik.

Hal ini juga mengharuskan pekerja kesehatan dan perawatan sosial untuk memberikan perhatian khusus pada kelompok orang yang berisiko tinggi seperti orang tua dan kelompok masyarakat dengan kondisi kesehatan yang rentan.

"Pekerjaan signifikan sedang dilakukan di seluruh pemerintahan untuk memastikan yang paling rentan dilindungi selama gelombang panas," ujar keterangan Downing Street seperti dikutip BBC, Rabu (13/7/2022).

Sementara itu, fenomena serupa juga mulai dilaporkan di China. Otoritas Negeri Tirai Bambu pada Rabu memberikan peringatan bahaya merah gelombang panas di 84 kota yang berada di negara itu.

"Peringatan merah berarti suhu diperkirakan akan mencapai lebih dari 40C dalam 24 jam mendatang," sebut Badan Meteorologi Nasional China seperti dilansir CNN International.

Menurut Badan Atmosfer dan Kelautan Nasional Amerika Serikat (AS), gelombang panas adalah periode cuaca panas selama dua hari atau lebih yang tidak biasa. Untuk dianggap sebagai gelombang panas, suhu harus berada di atas rata-rata historis untuk area tertentu.

Fenomena alam ini sendiri memiliki dampak yang merusak seperti kebakaran hutan. Selain itu, gelombang panas juga memiliki potensi kematian bagi para warga di wilayah tempat fenomena itu terjadi.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

China Makin Pening, Covid Belum Kelar Ada Bencana Horor Baru


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading