Inflasi Jerman Turun Jadi 7,6%, 'Badai' (Belum) Pasti Berlalu
Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi Jerman pada Juni 2022 tercatat melandai jadi 7,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari bulan sebelumnya sebesar 7,9% yang menjadi angka tertinggi sejak musim dingin 1973/1974.
Berdasarkan data Kantor Statistik Federal Jerman yang dirilis Rabu (13/7/2022), inflasi Juni 2022 tersebut sesuai dengan ekspektasi dan konsensus para analis sebesar 7,6%.
Sementara itu, inflasi Jerman pada Juni 2022 secara bulanan (month-to-month/mtm) tercatat sebesar 0,1%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 0,9%.
Inflasi bulanan pada Juni 2022 juga sesuai dengan ekspektasi dan konsensus para analis sebesar 0,1%.
Seperti telah diproyeksi sebelumnya, harga bahan bakar sedikit menurun dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya dengan adanya pemotongan pajak bensin dan solar. Alhasil, laju inflasi dapat sedikit diredam.
Meskipun demikian, setidaknya hingga akhir tahun Jerman masih akan berada dalam tren inflasi tinggi.
Kepala ekonom DekaBank Ulrich Kater mengatakan dia tidak melihat adanya kemungkinan pelonggaran harga yang berkelanjutan dalam waktu dekat.
"Kita harus memperhitungkan tingkat inflasi sekitar 7% sampai akhir tahun di Jerman," katanya kepada Reuters.
Ekonom mengatakan bahwa, jika tidak ada krisis lebih lanjut, inflasi kemungkinan akan mereda pada Januari 2023.
(luc/luc)