
Jangan Kaget! Turki Diramal Bangkrut, Kok Bisa Mr Erdogan?

Tingginya inflasi dan outlook perekonomian yang memburuk membuat peringkat surat utang Turki diturunkan oleh Fitch Rating menjadi "B" dari sebelumnya "B+". Peringkat tersebut termasuk dalam "speculative grade" dan berada lima tingkat di bawah "investment grade".
Artinya risiko Turki gagal bayar (default) lebih besar ketimbang negara yang memiliki peringkat surat utang "investment grade".
Fitch Rating menyatakan penurunan peringkat tersebut dilakukan akibat konsumsi masyarakat yang tergerus akibat tingginya inflasi, nilai tukar lira yang jeblok dan menurunnya tingkat keyakinan konsumen. Rata rata inflasi Turki di tahun diperkirakan 71,4%.
Dalam 12 bulan ke depan, Turki memiliki utang luar negeri yang jatuh tempo sebesar US$ 182 miliar. Fitch mengatakan Turki memiliki akses ke pendanaan eksternal yang resilien, di awal tahun ini sudah menerbitkan obligasi senilai US$ 5 miliar dan memiliki foreign currency (FC) cash buffer sehingga mengurangi risiko default dalam jangka pendek.
Sementara itu cadangan devisa Turki (termasuk swaps valuta asing) di akhir 2022 akan turun menjadi US$ 94 miliar dan di akhir 2023 menjadi US$ 88 miliar, atau setara dengan pembiayaan 2,7 bulan impor dan pembayaran utang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]