
Aliran Gas Rusia ke Eropa Berhenti, Apa Untungnya Buat RI?

Di sisi lain, tingginya harga gas dunai juga menular ke Contract Price Aramco(CPA) sebagai acuan penetapan harga  Liquefied Petroleum Gas (LPG). Pada Juli ini sudah menyentuh US$ 725 per metric ton, naik 13% dibandingkan tahun 2021.
Sehingga harga keekonomian LPG pun naik. Adapun untuk LPG 3 Kg non subsidi berwarna pink dipatok menjadi Rp 58.000 per tabung.
Sementara untuk harga LPG 5,5 kg naik menjadi Rp 100.000 - Rp 127.000 per tabung. Sedangkan untuk LPG 12 kg rata-rata harganya mencapai Rp 213.000 - Rp 270.000 per tabung dilihat berdasarkan wilayahnya.
Sementara saat ini, harga LPG 3 kg yang subsidi dijual kisaran Rp 21.000 per tabung. Sehingga jika dibandingkan dengan LPG 3 Kg non subsidi ada selisih Rp 37.000 per tabung.
Naiknya harga LPG membuat subsidi energi sampai dengan semester I tahun 2022 mencapai Rp 75,6 triliun. Jumlah ini naik mencapai 36,2% dari pagi Perpres No.98 tahun 2022.
Menurut laporan Kemenkeu, kenaikan realisasi tersebut utamnaya didorong oleh peningkatan realisasi subsidi LPG tabung 3 Kg.
Adapun, dengan adanya kenaikan harga dari LPG non subsidi, maka konsekuensinya adalah perpindahan pengguna LPG non subsidi ke LPG subsidi akan semakin besar. Hal tersebut dapat diketahui dari adanya migrasi perpindahan ke LPG subsidi sejak beberapa bulan lalu.
Terutama pada periode 3 Maret - 30 April 2022, penjualan LPG 3kg bersubsidi mengalami lonjakan kenaikan hampir 2% setelah adanya kenaikan harga LPG nonsubsidi di bulan Desember 2021 dan Februari 2022.
Sehingga akan makin membebani APBN karena biaya energi yang makin membengkak akibat tingginya harga gas alam dunia.
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]