Internasional

Dicecar Soal Perang dalam Forum G20, Ini Jawaban Menlu Rusia

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 July 2022 16:40
In this photo released by Russian Foreign Ministry Press Service, Russian Foreign Minister Sergey Lavrov speaks to Sahiba Gafarova Chairman of the National Assembly of Azerbaijan during their meeting in Moscow, Russia, Wednesday, Sept. 23, 2020. (Russian Foreign Ministry Press Service via AP)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menepis kritik dari Barat terhadap perang di Ukraina pada G20 Foreign Ministers' Meeting (FMM) di Bali, Jumat (8/7/2022).

Dalam pertemuan tersebut, Lavrov berada di ruangan yang sama dengan beberapa kritikus paling keras terhadap serangan Rusia ke Ukraina. Sebagai tuan rumah, Indonesia juga telah mendesak anggota G20 untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina.

Teriakan "Kapan Anda menghentikan perang" dan "Mengapa Anda tidak menghentikan perang" terdengar saat Lavrov berjabat tangan dengan Menlu RI Retno Marsudi di awal pertemuan.

"'Agresor', 'penjajah' - kami mendengar banyak hal hari ini," kata Lavrov kepada wartawan, dikutip Reuters, Jumat (8/7/2022).

Lavrov menambahkan bahwa diskusi Barat telah 'menyimpang', sesaat setelah mereka fokus pada situasi di Ukraina.

"Selama diskusi, mitra Barat menghindari mengikuti mandat G20, dari menangani masalah ekonomi dunia," kata Lavrov.

Rusia mengatakan "operasi militer khusus" dimaksudkan untuk menurunkan militer Ukraina, membasmi orang-orang yang disebutnya nasionalis berbahaya, dan mencegah Amerika Serikat (AS) menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia.

Ukraina dan pendukung Baratnya mengatakan Rusia terlibat dalam perampasan tanah bergaya kekaisaran. Mereka mengatakan Rusia tidak memiliki pembenaran untuk perang.

Sementara itu, Rusia mengatakan upaya Barat untuk mengisolasi Moskow dengan sanksi terberat di zaman modern mirip dengan deklarasi perang ekonomi. Rusia mengatakan mulai sekarang akan berbalik ke China, India, dan kekuatan lain di luar Barat.

Lavrov mengatakan bahwa jika Barat ingin Ukraina mengalahkan Rusia, maka tidak ada yang perlu dibicarakan dengan Barat, yang katanya mencegah Kyiv dari mencari kesepakatan damai.

Lavrov menambahkan bahwa Rusia juga siap untuk bernegosiasi dengan Ukraina dan Turki tentang gandum tetapi tidak jelas kapan pembicaraan semacam itu akan terjadi.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Jadi Juru Damai, Desak Perang Rusia Ukraina Stop di G20

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular