
Ngeri! Putin Ancam Barat, Ukraina Bisa Jadi Tragedi

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam Barat. Ia mengatakan mereka boleh mencoba mengalahkan Rusia di medan perang tapi itu akan menjadi "tragedi" bagi Ukraina.
Pernyataan terbaru ini datang ketika Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov datang ke Bali, Indonesia, untuk pertemuan tertutup menteri luar negeri G20, Jumat (8/7/2022) ini. Itu pertama kalinya, diplomat top Putin bertatap muka dengan sejumlah negara penentang perang yang juga tergabung dalam kelompok yang sama.
"Kami telah mendengar berkali-kali bahwa Barat ingin melawan kami sampai akhir di Ukraina. Ini adalah tragedi bagi rakyat Ukraina. Tetapi tampaknya semuanya menuju ke arah ini," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi kepada para pemimpin parlemen, Kamis, dikutip Reuters.
Ia pun mengatakan Barat lagi-lagi telah gagal menahan serangan Rusia. Meski sanksinya terhadap Moskow menyebabkan kesulitan tetapi, tegas Putin, tidak pada skala yang mereka harapkan tambah Putin.
Meski demikian, tambahnya, Rusia tidak menolak pembicaraan damai. Tetapi kata Putin, semakin jauh konflik berlanjut, semakin sulit sepertinya untuk mencapai kesepakatan.
Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Awalnya serangan menyasar ibu kota Kyiv.
Namun di April, Rusia mereposisi pasukan. Ukraina Timur, Luhansk dan Donetsk, di mana militan pro Kremlin berada menjadi target Rusia untuk direbut.
Dalam update terakhir, Rusia telah merebut dua kota strategis Luhansk dan memukul mundur pasukan Ukraina. Minggu Rusia mengumumkan kemenangan di kota Lysychansk, Luhansk dan secara efektif memperkuat kontrol total mereka atas wilayah tersebut.
Saat ini kota-kota Donetsk jadi target baru Rusia di mana pasukan Kremlin menggempurnya dengan rudal. Kyiv masih menguasai beberapa kota besar di sana.
Wali Kota Kramatorsk, kota di Donetsk, mengatakan pasukan Rusia telah menembakkan rudal ke pusat kota dalam serangan udara pada Kamis yang membuat satu orang tewas dan enam terluka. Di wilayah lain Kharkiv, tiga orang tewas dan lima cedera setelah penembakan dilakukan pasukan Rusia.
PBB mencatat sedikitnya 4.700 orang tewas sejak perang terjadi. Sebelumnya 6 juta orang juga telah mengungsi dari Ukraina.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Nasib Kekuasaan Vladimir Putin di Rusia Tak Pasti, Ada Apa?
