Gegara Perang Rusia-Ukraina, Harga Mie Bakal Makin Mahal

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
08 July 2022 08:50
Ilustrasi Mie Instant (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Mie Instant (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia-Ukraina telah memicu krisis pangan yang dirasakan oleh sejumlah negara. Perang secara langsung membuat produksi dan distribusi berbagai komoditas dari kedua negara tersebut terganggu.

Salah satunya adalah komoditas gandum. Maklum, Rusia dan Ukriana adalah negara penghasil gandum terbesar dunia sekitar 30-40% dari kebutuhan dunia. Situasi ini membuatĀ gandum menjadi langka karena pasokan terhambat,

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia selama ini menjadi satu dari sejumlah negara yang mengimpor gandum dari Rusia dan Ukraina. Jokowi mengatakan, kelangkaan gandum akan membuat harga melonjak.

"Kita impor gandum gede banget, ini hati-hati yang suka akan roti, makan mie. Bisa harganya naik," kata Jokowi dalam acara Puncak Hari Keluarga Nasional ke 29 di Medan, seperti dikutip Jumat (8/7/2022)

Jokowi pada pekan lalu memang sempat berkunjung ke Ukraina dan Rusia. Jokowi bertemu langsung dengan Presiden Volodymyr Zelensky dan Presiden Vladimir Putin.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi bercerita sempat bertanya langsung kepada kedua pimpinan negara perihal stok gandum yang mereka miliki. Jokowi pun mengaku terkejut mendengar jawaban dari Zelenksy dan Putin.

"Waktu saya ke sana, saya tanya langsung Presiden Zelensky berapa stok [gandum] yang ada di Ukriana 22 juta ton. Stok enggak bisa dijual, kemudian ada panen baru ini 55 juta ton. Artinya stok sudah 77 juta ton," katanya.

"Di Rusia sendiri saya tanya ke Presiden Putin, ada berapa stok di Rusia, 130 juta ton. Bayangkan. Berapa ratus juta orang ketergantungan gandum Ukraina dan Rusia," jelasnya.

Jokowi mengatakan dampak krisis pangan yang disebabkan perang Rusia-Ukraina pun telah dirasakan sejumlah negara di Afrika dan Asia. Jokowi lantas meminta masyarakat berhati-hati dan waspada dalam menyikapi krisis yang terjadi.

"Sekarang ini sudah mulai karena barang itu tidak bisa keluar dari Ukraina, tidak bisa keluar dari Rusia, di Afrika dan beberapa negara di Asia sudah mulai yang namanya kekurangan pangan akut, sudah mulai yang namanya kelaparan. Bayangkan," katanya.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Jokowi Sebut Harga Roti Sampai Mie Bisa Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular