
Seramnya Korban Perang Rusia-Ukraina: Kekurangan Pangan Akut!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan krisis pangan yang diakibatkan perang Rusia-Ukriana nyata adanya. Bahkan, sudah ada beberapa negara yang terdampak dari krisis pangan.
Hal tersebut ditekankan kepala negara saat memberikan pengarahan dalam Puncak Hari Keluarga Nasional ke 29 di Medan yang disiarkan secara live melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (7/7/2022).
"Di Afrika dan beberapa negara di Asia sudah mulai yang namanya kekurangan pangan akut, sudah mulai yang namanya kelaparan. Bayangkan," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, masyarakat harus bersyukur karena komoditas pangan strategis nasional yang bisa diproduksi sendiri tanpa harus mengandalkan impor harganya tetap terjaga. Salah satunya, adalah beras.
"Harus kita syukuri betul, kalau bapak ibu keluar harga pangannya karena ketergantungan pada gandum sudah naik 30%, naik 50%," kata Jokowi.
Jokowi pun sempat melontarkan candaan di depan para warga yang hadir.
"Mau bapak ibu semuanya harga naik?," tanya Jokowi
"Enggak," seru para peserta acara.
"Enggak ada yang mau coba ngacung yang harga pangan senang naik?," tanya Jokowi lagi
"Enggak," teriak para peserta
"Tunjuk jari. Maju ke depan saya berikan sepeda. Silahkan maju ke depan, saya pengen harga pangan naik saya beri sepeda enggak apa-apa. Ayok maju, silahkan ibu maju sini yang pengen harganya naik. Enggak ada," sambung Jokowi
Jokowi mengatakan bahwa Indonesia selama ini menjadi satu dari deretan negara pengimpor gandum Rusia maupun Ukraina. Jokowi mengatakan, perang antar kedua negara tentu akan membuat kelangkaan gandum semakin berlanjut.
"Bayangkan, berapa ratus juga orang ketergantungan kepada gandum Ukraina dan Rusia? Sekarang ini sudah mulai karena barang itu tidak bisa keluar dari Ukraina, tidak bisa keluar dari Rusia," jelasnya.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Tak Main-Main Ingatkan Krisis Pangan, Ini Buktinya
