Internasional

Ekonomi Sri Lanka Hancur Lebur, Kini Minta Bantuan Putin

luc, CNBC Indonesia
Rabu, 06/07/2022 19:14 WIB
Foto: Antrean panjang di tempat pengisian bahan bakar di Sri Lanka terlihat mengular sangat panjang. Di Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo antrean tersebut tak dapat terhindarkan lagi. Untuk bisa mengisi BBM, pengendara di Sri Lanka harus menunggu lebih dari enam jam. (AP/Eranga Jayawardena)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sri Lanka telah meminta bantuan Rusia untuk menyediakan bahan bakar dan melanjutkan penerbangan wisata untuk membantu negara itu mengatasi krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Gotabaya Rajapaksa, Rabu (6/7/2022).

Adapun, negara kepulauan itu telah mengalami pemadaman listrik selama berbulan-bulan, inflasi yang merajalela, serta kekurangan pangan dan bensin. Negara itu tak mampu lagi membiayai impor karena kehabisan uang alias bangkrut.


Rajapaksa mengatakan dia telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk meminta pasokan bahan bakar yang sangat dibutuhkan dengan pinjaman dan "dengan rendah hati" meminta dimulainya kembali penerbangan antara Moskow dan Kolombo.

"Kami dengan suara bulat sepakat bahwa memperkuat hubungan bilateral di sektor-sektor seperti pariwisata, perdagangan, dan budaya adalah yang terpenting dalam memperkuat persahabatan yang dimiliki kedua negara," katanya, dikutip AFP.

Sri Lanka telah membeli sekitar 90.000 ton minyak mentah Siberia pada Mei melalui perantara di Dubai, tetapi kehabisan dolar untuk membeli lebih banyak.

Negara itu diketahui tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1948.

Pemerintah gagal membayar utang luar negeri senilai US$ 51 miliar pada April lalu dan sedang dalam pembicaraan dana talangan dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Negara-negara Eropa, Australia, dan Amerika Serikat telah meminta warganya untuk menghindari bepergian ke Sri Lanka karena krisis yang makin dalam.

Negara ini tercatat hampir kehabisan bensin dan solar, dengan kantor-kantor pemerintah yang tidak penting dan sekolah-sekolah diperintahkan ditutup dalam upaya untuk menghemat persediaan bahan bakar yang terbatas.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Temui Putin, Perkuat Kerja Sama Rusia-Indonesia