Pertashop Bakal Jual BBM Pertalite? Ini Kata Bos Pertamina

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
06 July 2022 16:55
Pertshop Pertamina (Dok Pertamina)
Foto: Pertshop Pertamina (Dok Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina saat ini tengah berdiskusi dengan pemerintah terkait peluang SPBU Pertashop untuk menjual BBM jenis penugasan seperti RON 90 atau Pertalite. Hal tersebut merespon dengan kondisi bisnis yang dialami pengusaha Pertashop pasca naiknya harga BBM jenis Pertamax.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan bisnis SPBU Pertashop dihadirkan untuk mendukung langkah Pertamina menjual BBM Non-subsidi seperti misalnya Pertamax. Sementara, penyaluran BBM penugasan yakni Pertalite dan Solar subsidi bersifat regulated.

"Kami diskusi juga apakah Pertashop nanti mekanisme subsidi, ini masih dalam proses pembahasan tapi intinya kalau itu terkait BBM subsidi kami gak boleh jual secara bebas karena yang namanya juga penugasan," ujar Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI, Rabu (6/7/2022).

Pertamina sendiri mempunyai mandat untuk menyediakan BBM dan LPG ke seluruh pelosok negeri, komitmen tersebut perusahaan lakukan melalui dua program unggulan yakni Pertashop dan BBM Satu harga. Namun dalam implementasinya, kedua program tersebut mempunyai fungsi yang berbeda dalam menyalurkan jenis BBM ke masyarakat.

Adapun melalui BBM Satu Harga, Pertamina membangun Lembaga Penyalur resmi di wilayah terpencil dengan menyediakan Pertalite dan solar sesuai harga yang diatur oleh Pemerintah. Sementara untuk Pertashop hanya menyediakan BBM non subsidi seperti Pertamax.

"Jadi hari ini Pertashop gak jual BBM subsidi karena secara regulasi kita hanya BBM satu harga dan itu sudah masuk anggaran APBN," kata dia.

Komisi VII DPR RI sebelumnya mengungkapkan bahwa bisnis usaha ritel yang dibangun dengan konsep mitra bersama PT Pertamina (Persero) yakni SPBU Pertashop diambang mati suri. Hal itu akibat dari tingginya jurang harga antara Pertamax Cs dengan Pertalite.

Adapun SPBU Pertashop hanya menjual BBM Pertamax Cs, sementara harga jual Pertamax yakni Rp 12.500 per liter jauh lebih mahal ketimbang harga BBM Pertalite yang hanya Rp 7.650 per liter.

Anggota DPR RI Komisi VII Hendrik Halomoan Sitompul mengatakan bahwa kenaikan BBM jenis Pertamax cukup berpengaruh terhadap bisnis usaha Pertashop. Hal ini terjadi lantaran kebanyakan konsumen mulai beralih menggunakan Pertalite yang harganya masih jauh lebih murah.

Berdasarkan laporan yang Hendrik terima, asosiasi paguyuban Pertashop berencana akan menggelar demo ke Kementerian BUMN untuk meminta pertanggungjawaban. Pasalnya, bisnis mereka menjadi mati suri dengan adanya perbedaan harga yang cukup jauh.

"Karena perbedaan harga Pertalite dengan Pertamax akhirnya mati suri jadi mereka mau ke Kementerian BUMN mau minta pertanggungjawaban ke BUMN. Ini gimana statusnya Pertashop ketika situasi seperti ini mereka ditinggalkan," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Ditjen Migas Kementerian ESDM, Rabu (8/6/2022).

Oleh sebab itu, ia pun meminta agar pemerintah dapat segera merespon permasalahan tersebut. Mengingat, sepinya konsumen Pertashop telah menyebabkan kredit pelaku usaha kepada Bank turut macet dan berpotensi asetnya disita.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biar Tak Mati Suri, Ada Usul Pertashop Jual Pertalite, Boleh?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular