Internasional

Vatikan Tiba-tiba Warning soal China di Hong Kong, Ada Apa?

sef, CNBC Indonesia
06 July 2022 10:10
A nun wearing gloves to prevent the spread of COVID-19 listens to Pope Francis in St. Peter's Square, at the Vatican, Sunday, May 31, 2020, Sunday, May 31, 2020. Pope Francis has cheerfully greeted people in St. Peter’s Square on Sunday, as he resumed his practice of speaking to the faithful there for the first time since lockdown began in Italy and at the Vatican in early March. Instead of the tens of thousands of people who might have turned out on a similarly brilliantly sunny day like this Sunday, in pre-pandemic times, perhaps a few hundred came to the square, standing well apart from others or in small family groups. (AP Photo/Alessandra Tarantino)
Foto: Iabsdah di Santo Petrus yang kembali di buka. AP/Alessandra Tarantino

Jakarta, CNBC Indonesia - Vatikan tiba-tiba memberi peringatan soal China. Ini dilakukan perwakilan tidak resminya di Hong Kong.

Monsinyur Javier Herrera-Corona menyampaikan pesan gamblang kepada 50 misi Katolik di kota itu. Ia menyebut kebebasan yang telah mereka nikmati selama beberapa dekade telah berakhir.

Mengutip Reuters, hal ini disampaikan sumber menjelang detik-detik kepindahan prelat asal Meksiko itu. Setidaknya, dalam empat pertemuan, ia mendesak rekan-rekannya untuk melindungi diri, properti, data dan dana misi di Hong Kong.

"Perubahan akan datang, dan Anda sebaiknya bersiap-siap," kata Herrera-Corona memperingatkan para misionaris, menurut salah satu orang sumber, dikutip Rabu (6/7/2022).

"Hong Kong bukanlah tempat berpijak Katolik yang besar seperti dulu. "

Pesan Herrera-Corona datang di tengah tindakan keras keamanan Hong Kong setelah protes anti-pemerintah pada 2019. Ini terkait ekstradisi tahanan Hong Kong ke China dan UU Keamanan Nasional.

Puluhan aktivis pro-demokrasi telah ditangkap sjeik itu, menurut laporan banyak sumber asing. Vatikan tidak memiliki perwakilan resmi di China setelah hubungan diplomatik terputus pada tahun 1951, memiliki dua utusan tidak resmi di Hong Kong.

Sementara itu, pengganti Herrera-Corona akan tiba Agustus. Namun sayangnya belum ada konfirmasi langsung dari yang bersangkutan soal pernyataan itu.

Herrera-Corona pergi meninggalkan Hong Kong pada Maret. Ia sendiri kini menduduki jabatan baru di Republik Kongo dan Gabon.

Pejabat Vatikan lain juga tak berkomentar soal ini. Kantor Penghubung Pemerintah China di Hong Kong dan Administrasi Negara Urusan Agama Beijing belum berpendapat.

Presiden China Xi Jinping sendiri diketahui datang ke Hong Kong, Kamis dan Jumat pekan lalu. Xi menjelaskan gaya pemerintahan China di kota itu "satu negara, dua sistem" adalah yang terbaik.

Ini, tegasnya akan memberi otonomi luas yang tidak terlihat di daratan China, ke Hong Kong. Termasuk agama dan kebebasan pers.

Hong Kong adalah pusat keuangan global. Namun sejak 2019, isu politik menjadi salah satu sumber, lalu diperparah dengan pandemi Covid-19.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Paus Fransiskus Dukung Perempuan Jadi Pejabat Vatikan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular