China Kurung 1,7 Juta Warga, Covid Makin Ngeri?
Jakarta, CNBC Indonesia - China mengunci 1,7 juta warganya di Provinsi Ahui tengah. Wilayah ini sekarang menjadi hotspot Covid-19 di gelombang baru pasca lockdown Shanghai dan Beijing.
Mengutip AFP, 500 lebih kasus ditemukan Senin (4/7/2022). Sebanyak 287 kasus dengan gejala sementara 258 tanpa gejala
Wabah Anhui sendiri pertama kali ditemukan sejak pekan lalu di dua kabupaten yakni Sixian dan Lingbi. Keduanya pun sudah dikunci sejak pekan lalu.
Rekaman media CCTV menunjukkan jalan-jalanan kosong di daerah itu. Orang-orang mengatre untuk pengujian massal.
"Mendesak pihak berwenang setempat untuk memanfaatkan setiap menit dan dengan sungguh-sungguh menerapkan penyaringan cepat serta karantina cepat dan pelaporan kasus," kata Gubernur provinsi Wang Qingxian.
Bukan hanya Anhui, Provinsi tetangga Jiangsu juga melaporkan 56 infeksi lokal baru di empat kota pada hari Senin. Pengetatan perjalanan dilakukan di sana.
Meski kasus China rendah, negeri itu menerapkan kebijakan "nol Covid-19". Ini untuk mencegah bencana perawatan kesehatan, menunjuk pada sumber daya medis yang tidak merata dan tingkat vaksinasi yang rendah di antara orang tua.
Tetapi strategi itu telah memukul ekonomi terbesar kedua di dunia ini. Penegakan hukum telah memicu protes yang jarang terjadi di negara yang dikontrol ketat itu.
Isolasi juga telah mendorong beberapa bisnis asing berencana keluar dari China. Otoritas nasional sendiri mengumumkan pengurangan persyaratan karantina untuk kedatangan internasional bulan lalu.
(sef/sef)