
Alert! Ukraina Mundur di Lysychansk, Kalah Perang dari Rusia?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dilaporkan mulai menguasai kota penting lagi di Ukraina Timur, Lysychansk. Pasukan Ukraina telah mundur di wilayah itu.
Ini dibenarkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Akhir pekan, dilaporkan bagaimana pertempuran sengit terjadi dan pasukan Kyiv dikepung militer Rusia.
Namun, dalam sebuah pidato kenegaraan, Zelensky berjanji akan mengambil kembali kota tersebut. Itu akan dilakukan dengan bantuan rudal jarak jauh HIMARS, yang merupakan bantuan dari Amerika Serikat (AS).
"Jika komandan pasukan kita menarik orang-orang dari titik-titik tertentu di depan, di mana musuh memiliki keunggulan daya tembak terbesar, dan ini juga berlaku untuk Lysychansk, itu hanya berarti satu hal," ujarnya dalam pidato Minggu, (3/7/2022) malam dikutip Reuters.
"Bahwa kami akan kembali berkat taktik kami, berkat peningkatan pasokan senjata modern."
"Fakta bahwa kami melindungi nyawa tentara kami, rakyat kami, memainkan peran yang sama pentingnya. Kami akan membangun kembali tembok, kami akan memenangkan kembali tanah, dan orang-orang harus dilindungi di atas segalanya, "tambahnya.
Sejak meninggalkan serangan ke arah ibu kota Kyiv, Rusia telah memusatkan operasi militernya di wilayah Luhansk dan Donetsk. Wilayah ini telah menjadi pusat dari proksi separatis sokongan Moskow yang memerangi Ukraina sejak 2014.
Rusia mengatakan berusaha merebut wilayah Luhansk untuk memberikannya kepada Republik Rakyat Luhansk yang telah diakui Moskow. Lysychansk diketahui merupakan kota yang cukup penting di wilayah itu selain Severodonetsk yang telah direbut Rusia beberapa pekan lalu.
Rusia menyebut saat ini Luhansk telah dikuasai. Dalam laporan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu kepada Presiden Vladimir Putin, pernyataan ini disampaikan setelah pasukan Moskow merebut desa-desa di sekitar Lysychansk dan mengepung kota itu.
"Pasukan Rusia dan sekutu di daerah itu telah mendapatkan kendali penuh atas kota Lysychansk," ujar laporan itu.
Sementara itu, di sisi lain, Ukraina dilaporkan telah melakukan beberapa serangan ke wilayah Rusia. Terbaru, sebuah ledakan terjadi pada Minggu di kota Belgorod yang berjarak 40 km dari Ukraina.
Gubernur regional Rusia Vyacheslav Gladkov mengatakan di Telegram bahwa lima rumah hancur di kota dan setidaknya 11 gedung apartemen dan lebih dari 30 rumah rusak.
"Suaranya sangat kuat sehingga saya melompat, saya bangun, menjadi sangat takut dan mulai berteriak," kata seorang warga Belgorod.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam
