Ledakan Hancurkan Kota Rusia, Ukraina Bilang Karma

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Minggu, 03/07/2022 12:30 WIB
Foto: Seorang prajurit Ukraina merokok di atas APC saat istirahat di dekat garis depan di wilayah Donetsk, Ukraina timur, Senin, 6 Juni 2022. (AP/Bernat Armangue)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan rumah rusak di kota Belgorod, Rusia, dekat perbatasan Ukraina, kata gubernur daerah itu pada Minggu (3/7/2022).

Kehancuran tersebut saat Kiev mengakui pihaknya bisa kehilangan kekuatan besar terakhirnya, benteng di timur Ukraina ke pasukan Kremlin.

Gubernur Vyacheslav Gladkov melaporkan sejumlah ledakan di kota berpenduduk hampir 400.000 sekitar 40 km utara perbatasan dengan Ukraina.


"Sedikitnya 11 gedung apartemen dan 39 rumah rusak, termasuk lima yang hancur," kata Gladkov via Telegram, dikutip dari Reuters, Minggu (3/7/2022).

Anggota parlemen senior Rusia Andrei Klishas menuduh Ukraina menembaki Belgorod dan menyerukan tanggapan militer.

Foto: Anggota layanan Ukraina menembakkan sistem peluncuran roket ganda BM-21 Grad, dekat kota Lysychansk, wilayah Luhansk, di tengah serangan Rusia ke Ukraina (REUTERS/GLEB GARANICH)

"Kematian warga sipil dan penghancuran infrastruktur sipil di Belgorod adalah tindakan langsung agresi dari pihak Ukraina dan membutuhkan tanggapan yang paling parah - termasuk militer," tulis Klishas di Telegram.

Moskow menuduh Kyiv melakukan beberapa serangan di Belgorod dan wilayah lain yang berbatasan dengan Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari.

Ukraina belum mengaku bertanggung jawab tetapi menggambarkan insiden itu sebagai balasan dan "karma" atas invasi Rusia.

Tidak ada tanggapan langsung dari Ukraina terhadap serangan terbaru dan Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi pernyataan Rusia.

Ribuan warga sipil tewas dan kota-kota diratakan sejak Rusia menginvasi Ukraina yang menurut sekutu Baratnya adalah perang agresi yang tidak beralasan.

Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam apa yang oleh Presiden Vladimir Putin disebut sebagai operasi militer khusus untuk demiliterisasi dan denazifikasi tetangganya.

Rusia fokus untuk mengusir pasukan Ukraina keluar dari provinsi Luhansk dan Donetsk di Donbas, tempat separatis yang didukung Moskow memerangi Kiev sejak intervensi militer pertama Rusia di Ukraina pada 2014.

Pasukan Ukraina di garis depan timur menggambarkan serangan artileri yang intens di daerah pemukiman, terutama di sekitar Lysychansk, kota pertahanan terakhir di Luhansk.


(dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini