
Negeri K-Pop Diserang Lunch-Flation, Apa Itu?

Pekerja di Korea Selatan setidaknya masih bisa menikmati makan siang mereka meskipun dengan menu yang lebih murah. Survei yang dilakukan perusahaan Ipos di Inggris menunjukkan satu dari tiga orang yang berpenghasilan rendah di Inggris memilih untuk meniadakan makan siang untuk berhemat.
Inflasi Inggris terbang pada tahun ini ke level tertingginya selama puluhan tahun. Inflasi menembus 9,1% (yoy) pada Mei tahun ini, yang menandai rekor tertinggi dalam 41 tahun terakhir.
Dilansir dari The Guardian, Lonjakan harga pangan juga membuat sekolah pusing dalam mengelola anggaran makan siang untuk murid-murid mereka.
![]() |
Sekolah-sekolah di Inggris yang menyediakan makan siang kini harus memilih apakah tetap memberikan porsi makan yang sama dengan bahan makanan yang kualitasnya lebih rendah atau mengurangi porsi tapi tetap menggunakan kualitas bahan yang sama.
Sejak 2014, Inggris memberikan anggaran untuk makan gratis di sekolah bagi murid sekolah dasar selama tiga tahun pertamanya. Anggaran hanya naik GBP 4 menjadi GBP 2,34.
Sementara itu, harga makanan panggang sudah naik 20%. Harga gandum juga sudah melonjak 30% yang berdampak pada pasta dan bahan makanan lainnya.
"Penyedia katering dalam posisi yang sangat sulit. Mereka harus berpikir keras apakah akan mengganti bahan atau mengurangi porsinya. Mengganti bahan makanan ke kualitas yang rendah tentu saja tidak baik untuk anak-anak," tutur Andrew Selley, chief executive dari distributor makanan Bidfood, dikutip dari The Guardian.
Warga Amerika Serikat (AS) juga banyak yang menghilangkan kebiasaan siang untuk menghemat. Survei DebtHammer.org menunjukkan 10% responden mengaku telah meniadakan kebiasaan makan siang mereka karena memangkas ongkos makan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)[Gambas:Video CNBC]