Sempat Gagal Tender Berkali-Kali, Ini Update MRT HI-Kota
Jakarta, CNBC Indonesia - Kendala pembangunan yang menghambat proyek MRT fase 2a yakni paket pekerjaan CP 202 dari Harmoni-Mangga Besar dan CP 205 railways sistem and track works Bundaran HI-Kota sudah teratasi. Dan sudah mendapat komitmen dari pemerintah Jepang untuk melakukan percepatan.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar menjelaskan untuk paket pekerjaan CP 202 saat ini dalam posisi diskusi kontrak dan negoisasi, meski dia masih belum bisa membeberkan detailnya. Namun diproyeksikan pada bulan depan sudah bisa melakukan penandatanganan kontrak.
"Ini kita kawal baik, diharapkan pada pertengahan Juli sudah ditandatangani, dan langsung dilanjutkan. Ini good news dari paket CP 202," kata William dalam Forum Jurnalis, Kamis (30/6/2022).
"Sementara untuk paket pekerjaan CP205 juga sudah mendapat beberapa calon kandidat kontraktor. Dimana dipastikan pada bulan Juli direncanakan sudah ada pengumuman pemenang tender. Juli rencana pelaksanaan tender dengan metode international competitive bidding, dengan mengundang kontraktor yang berpotensi," jelasnya.
Sebelumnya pada paket pekerjaan CP202 ini menjadi kendala karena minimnya partisipasi kontraktor Jepang karena tidak ada kesepakatan harga proyek. Dimana kontraktor Jepang meminta harga lebih mahal dari yang ditetapkan pihak MRT Jakarta. Sehingga paket pekerjaan ini mengalami gagal tender sebanyak dua kali.
Dari paparnya target penyelesaian MRT Jakarta fase 2A dari Bundaran HI-Kota masih belum berubah. Dimana untuk segmen 1 Bundaran HI-Harmoni pada Maret 2025, dan segmen 2 Harmoni-Kota pada Agustus 2027.
Dimana paket pekerjaan yang saat ini dalam masa konstruksi seperti CP 2021 dari Thamrin-Monas, progresnya sudah sebesar 40% dan CP 203 dari Glodok-Kota sebesar 13,7%.
(dce)