Covid Singapura "Meledak" Lagi: 9 Ribu Kasus Baru, 1 Kematian
Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura masih mencatat kenaikan kasus Covid-19. Meski tak setinggi Selasa di mana kasus baru mencapai 11.504, tertinggi dalam tiga bulan, Negeri Singa melaporkan 9.392 kasus Rabu (29/6/2022).
Mengutip Channel News Asia (CNA), Kasus lokal mendominasi hingga 8.789 dan impor tercatat 603. Ada satu kematian dilaporkan akibat komplikasi.
Dalam statistik infeksi Kementerian Kesehatan Singapura (MOH), ada 455 pasien dirawat di rumah sakit. Sebanyak 46 di antaranya membutuhkan oksigen, sementara tujuh lain dirawat intensif.
Menurut Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung, gelombang kali ini tiba lebih cepat dari perkiraan. Berbicara kepada surat kabar berbahasa China, Lianhe Zaobao, Ong mengatakan liburan menjadi penyebab.
Banyak orang telah bepergian ke luar negeri, termasuk ke Eropa, selama liburan sekolah bulan Juni. Padahal terdapat peningkatan kasus Covid-19 di wilayah tersebut didorong subvarian BA.4 dan BA.5.
"Saya sebelumnya telah mengatakan bahwa gelombang berikutnya mungkin terjadi sekitar Juli atau Agustus," katanya dikutip Strait Times.
"Tetapi sekarang di sini sedikit lebih awal, pada akhir Juni. Mungkin karena liburan Juni."
Meski begitu, Ong masih optimis, gelombang ini tidak akan lebih buruk daripada yang terjadi pada Februari 2022, yang disebabkan oleh subvarian BA.2 Omicron. Pastinya, tegasnya, pemerintah akan terus memantau situasi dan penting untuk memastikan rumah sakit mendapat dukungan yang cukup.
Mengutip kementerian kesehatan, diketahui pula bahwa rata-rata kasus Singapura adalah BA.5. Kasusnya berkontribusi hingga 40% dalam seminggu terakhir.
Melansir Worldometers, kasus aktif Covid-19 Singapura saat ini mencapai 97.607 dengan sembilan serius. Namun kemarin, ada tambahan 5.169 orang sembuh, menjadikan total kasus pulih 1.335.545.
Singapura sendiri mencatat total 1.434.563 kasus sejak pandemi mewabah di 2020. Di mana total kematian sebanyak 1.411 jiwa.
(sef/sef)