
'Kiamat' Chip Hantui Pabrikan Mobil, Lokal Jadi Penyelamat?

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis chip semikonduktor telah membuat banyak industri manufaktur kewalahan, terutama sektor elektronik dan otomotif. Banyak pabrikan mobil yang harus inden karena tidak bisa memenuhi produksi sesuai permintaan dalam waktu cepat.
"Chip bahkan belakangan demand merembet kemana-mana, jadi keseluruhan belum punya permanen solusi tinggal pintar-pintar atur mana yang duluan, mana yang dikerjain duluan. Belum ada penyelesaian konkrit global," kata Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/6/22).
Selama ini pabrikan otomotif dalam negeri banyak mengambil komponen chip semikonduktor dari luar negeri, salah satunya Jepang.
Namun, ketergantungan komponen itu membuat pabrikan dalam negeri kesulitan. Ketika stoknya terbatas, termasuk kala pabrik pabrik chip Renesas Electronics kebakaran pada tahun lalu.
Pabrikan dalam negeri pun didorong untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut, salah satunya pabrik chip semikonduktor yang berada di Batam.
"Lokalnya kita harapkan ada yang ngebuat di dalam negeri, sepengetahuan saya pernah kita dapat masukan ada yang ekspansi di Batam, tapi kapan selesai apa udah masuk dalam mata rantai produksi saya belum tau," kata Kukuh.
"Pabriknya sudah ada jadi ekspansi, diperbesar kapasitasnya. Namanya Infineon di Batam," lanjutnya.
Produk chip semikonduktor hasil dari pabrikan ini bisa ikut membantu rantai pasok pabrik otomotif, namun penggunaan komponennya bergantung spesifikasi tiap mobil.
"Bisa ngebantu tapi prosesny ngga langsung jadi bisa dikirim, kan perlu ada proses, validasi dan sebagainya," ujar Kukuh.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Kiamat' Mobil Baru Masih Ada, Biang Keroknya Belum Usai