Internasional

Ikuti AS, Jepang Siap Batasi Ekspor Chip ke China

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
06 January 2023 14:00
A Chinese paramilitary policeman is silhouetted as he stands guard near Japanese and Chinese national flags decorated near the Tiananmen Gate in Beijing, Friday, Oct. 26, 2018. Japanese Prime Minister Shinzo Abe held a second meeting with his Chinese counterpart Li Keqiang on Friday during the first formal visit to Beijing by a Japanese leader in nearly seven years that heralds warming ties following years of acrimony. (AP Photo/Andy Wong) Foto: AP/Andy Wong

Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang akan memperkuat koordinasinya dengan Amerika Serikat (AS) untuk membatasi ekspor teknologi tinggi ke China. Keputusan ini muncul di tengah upaya AS untuk membentuk persatuan dengan sekutu dalam perang chip dengan Beijing.

Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Yasutoshi Nishimura pada Kamis (5/1/2023) menyebut Tokyo ingin bekerja lebih dekat dengan Washington untuk bersama-sama mengembangkan teknologi penggunaan ganda.

"Untuk mengatasi penyalahgunaan teknologi kritis dan baru oleh aktor jahat dan transfer teknologi yang tidak tepat, sangat penting bagi kami untuk memperkuat kerja sama kami di bidang kontrol ekspor," kata Nishimura dalam sambutannya di lembaga pemikir Center for Strategic and International Studies di Washington.

"Kami akan menerapkan kontrol ekspor yang ketat yang didasarkan pada kerja sama internasional sambil terlibat erat dalam pertukaran pandangan dengan Amerika Serikat dan negara terkait lainnya," tambahnya, sebagaimana dikutip South China Morning Post.

Pernyataannya menawarkan sinyal terbaru bahwa Jepang kemungkinan akan bergabung dengan AS dalam larangan chip melawan China di tengah perang semikonduktor yang sengit antara dua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.

Nishimura juga mengatakan Jepang dan AS harus bergabung untuk mendorong inovasi global untuk semikonduktor, bioteknologi, dan teknologi penting lainnya yang muncul.

"Untuk melakukan ini, kita harus melakukan investasi berani dalam skala yang belum pernah terlihat sebelumnya," imbuhnya.

Administrasi Presiden AS Joe Biden pada Oktober 2022 lalu melakukan pembaruan besar-besaran pada kontrol ekspornya untuk menghambat kemampuan Beijing memperoleh teknologi dan peralatan chip AS kelas atas, dan memblokir warga AS untuk bekerja di perusahaan tertentu.

Sejak saat itu, dikatakan bahwa kesuksesan Washington bergantung pada sikap bersatu dari sekutu utamanya, termasuk pembuat alat chip canggih Jepang dan Belanda.

Jepang dan Belanda pada prinsipnya telah sepakat untuk bergabung dengan AS dalam memperketat kontrol atas ekspor mesin pembuat chip canggih ke China, menurut laporan Bloomberg pada Desember, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

UMP Cuma Rp 1 Juta, Negara Asia Ini Bakal Jadi Raksasa Dunia!


(luc/luc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading