Green Economic Forum 2022

Ini Tantangan Utama Mendorong Transformasi Industri Hijau

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
29 June 2022 14:18
Investasi & Teknologi, Tantangan Kemenperin Kembangkan Industri Hijau RI(CNBC Indonesia TV)
Foto: Investasi & Teknologi, Tantangan Kemenperin Kembangkan Industri Hijau RI(CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebanyak 29% sampai tahun 2030 mendatang. Hal ini membuat beberapa sektor industri di tanah air harus bertransformasi dan berpegang pada prinsip berkelanjutan dalam mendukung target pemerintah.

Namun sayangnya, dalam mendorong transformasi industri hijau terdapat sejumlah tantangan yang harus dihadapi, salah satunya terkait keterbatasan dana.

Kepala Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian, Herman Supriadi mengatakan ketika ingin menghasilkan devisa besar dari sektor industri sesuai dengan prinsip green economic tentu membutuhkan biaya investasi yang tidak sedikit.

"Tentu butuh dana besar sehingga hasil yang diperoleh bukan hanya dari produk yg dihasilkan, tetapi juga kegiatan sisi yang lain dari aktivitas sehingga saling mengisi core produk dengan side product," ujar Herman dalam Green Economic Forum CNBC Indonesia, Rabu (29/6/2022).

Adapun tantangan lain dikatakan Herman adalah terkait pengembangan teknologi yang cukup canggih. Dia menambahkan, hal ini menjadi tantangan lain yang juga berkaitan dengan dana besar.

"Di roadmap Indonesia 4.0, APBN kita baru mengalokasikan 0,003% untuk pengembangan riset dan teknologi, khusus bidang industri. Bahkan kalau di China mencapai 2% daripada anggaran yang dihasilkan atau APBN mereka setiap tahun, sehingga mereka akan sangat masif dalam mengembangakan riset dan teknologi," tambahnya.

Lebih lanjut, dalam mendorong pengembangan industri berwawasan lingkungan, Kementerian Perindustrian juga membutuhkan peta jalan industri hijau sebagai guidance untuk digunakan pemerintah maupun dunia usaha, dan para pemangku kepentingan lain dalam mendukung penerapan industri hijau.

Kemudian dari sisi produk industri hijau, diperlukan pengembangan ekosistem produk hijau, dimana Kementerian Perindustrian membutuhkan big data collection untuk melakukan bisnis analytical dalam pengembangan industri hijau nasional yang mampu bersaing dan mengisi pasar nasional maupun global.

"Desain produk dan kemasan hijau misalnya, sistem informasi produk, dan bahan hijau, ini harus diperkuat," pungkasnya.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kawal Kebijakan Ekonomi Hijau RI Hadapi Perubahan Iklim

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular